Bupati Dukung Ustadz Berceramah Tidak Provokatif

NB: Bupati Batubara Ir Zahir MAP saat menyambut puluhan massa yang mengatas namakan perwakilan masyarakat Batubara melakukan orasi dikantor Bupati (ersyah.jo )

Batubara.Ersyah.com l Hari ini ada sebuah sikap dari masyarakat yang datang meminta kepada pemerintah. Memang dalam kegiatan politik tidak boleh sifatnya dukung mendukung di Masjid, kita juga tidak bisa melarang kalau ada kegiatan itu ceramah, kecuali ceramah itu bersifat profokasi.

“Jika ada masyarakat seperti ini yang menolak, sebagai pemerintah, saya tidak mau diskriminatif, ketika masyarakat menolak ya silahkan, sebagai pemerintah kami tidak boleh diskriminatif”,jawab Bupati Batubara Ir Zahir MAP saat menyambut puluhan massa, Kamis (21/3), yang datang melakukan orasi dikantor Bupati Batubara.

iklan

Menurut Zahir, keinginan masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah, apa yang terjadi, pemerintah harus mendukung. Ketika ini keinginan masyarakat Batubara, boleh disampaikan kepada dimana kegiatan itu dilaksanakan, pemerintah Batubara tidak boleh diskriminatif dan tebang pilih.

“Kita mendukung ustadz berceramah penyejuk, kecuali masyarakat yang menginginkan, dan itu dari rakyat, dan oleh rakyat. Keinginan ini bisa nanti kita sampaikan kepada Kepala Desa dan BKM Masjid, Camat,  kepolisian, Satpol PP, Kabag Kesra. Agar dalam menaungi waktu yang tidak lama lagi ini pesta demokrasi, tidak ada perpecahan dan gesek menggesek profokatif yang membuat ketidaknyamanan masyarakat yang tinggal di Batubara”,ujarnya.

Bupati juga berterimakasih atas pasrtisipasi menyampaikan aspirasi dengan damai.  inilah bentuk negara demokrasi dan inilah masyarakat Batubara yang sensitif atas kejadian-kejadian. Jika katanya di Asahan ditolak, di Tebing Tinggi juga ditolak dan bahkan di 5 Masjid dan pesantren di Batubara juga menolak jangan ada perpecahan di Batubara, pileg dan pilpres 5 tahun pasti terlaksana aman dan damai di Batubara.

Biarlah rakyat memilih berdasarkan hati nurani dan biarlah rakyat memilih pemimpinnya baik Bupati, Gubernur dan Presiden, biarlah memilih sesuai dengan hati nuraninya yang dia yakini pilihannya bisa membuat perubahan,”Jangan gara-gara pilkada, pileg dan pilpres kita jadi pecah belah tidak konfisif dan berkelahi, semua harus kita lalui dengan ketentraman dan kenyamanan”,pintanya.

“Terimakasih atas kehadirannya, kita akan minta pihak pemerintah untuk mendatangi Masjid yang dimaksud bersama pihak kepolisian, camat, Kabag Kesra agar aspirasi ini segera disahuti”, kata Zahir lagi.

Masyarakat yang baik sudah faham, dimana masyarakat intelektual yang hadir saat ini mewakili masyarakat inteluktual yang saya maksud. Kita minta yang datang ini tidak hanya mendatangi kantor bupati, tapi juga Mesjid yang dimaksud  itu, kalau buat acara buatkah diluar Mesjid, boleh kampanye dan orasi tapi harus sesuai dengan prosedur KPU dan Bawaslu yang ada di NKRI.

“Saya tidak setuju kalau kampanye dengan ceramah yang profokatif jangan rumah ibadah, mesjid jadi tempat kampanye. Saya persilahkan masyarakat yang hadir saat ini untuk ke mesjid yang dimaksud itu, beritahukan bahwa bapak- bapak sudah mendatangi kantor Bupati. Jangan ada anarkis dan ugal-ugalan, mari kita jaga ketentraman dan keamanan di Batubara,”himbau Bupati.

Sebelumnya puluhan massa yang mengatas namakan perwakilan masyarakat Batubara melakukan orasi, di depan kantor bupati, DPRD, Kemenag dan Polres mengeluarkan pernyataan sikap tertulis menolak Ustadz Tungku Zulkarnain memberi ceramah diwilayah hukum Batubara.

Koordinator aksi Sawaluddin Pane, menyebutkan, penolakan itu terjadi karena Ustadz T Zulkarnain mendukung salah satu paslon.

Isi ceramah ustadz T Zulkarnain selalu memprovokasi. Sesuai kesepakatan bersama FKUB, MUI, Kemenag dan Pemkab menolak tempat ibadah dijadikan sebagai tempat kampanye. Kami masyarakat Batubara tidak ingin terpecah bela dikarenakan kepentingan politik.

“Tolong kami pak bupati. Kami tak mau di pecah”,teriak Sawaluddin Pane. ( jo)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *