Batubara.Ersyah.com l Pemkab Batubara meminta pemerintah melalui Kemensos RI, telah menetapkan Kabupaten Batubara sebagai daerah rawan bencana.
“Desa Perjuangan Kecamatan Sei Balai ditetapkan sebagai kampung siaga bencana, besok, besok Jumat (26/7) dilaksanakan Kemensos”, kata Bupati Batubara Ir Zahir MAP melalui Kadis Sosial Drs Bahrumsyah kepada wartawan di kantor Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kamis (25/7).
Dalam kegiatan ini nantinya akan diberikan bantuan kepada 46 keluarga yang tertimpa bencana angin puting beliung Senin subuh lalu.
Selain itu kata Bahrumsyah, saat ini sedang diadakan pelatihan terhadap relawan siaga bencana sebanyak 410 orang. Terdiri dari 120 tim dari Dinsos Batubara dan 250 orang dari masyarakat sekitar.
“Kedepan apabila terjadi bencana di Kabupaten Batubara, Kemensos akan langsung menyalurkan bantuan ke Batubara melalui Kampung Siaga Bencana”,ujarnya.
Bahrumsyah, kelak apabila terjadi bencana maka 410 relawan tadi akan bekerja menangani korban pasca terjadinya bencana. Dasar Pemkab Batubara meminta bantuan agar Batubara ditetapkan sebagai daerah rawan bencana. Pertama karena di kabupaten yang terletak di pesisir timur Sumatera dan menghadap langsung Selat Malaka.
Sehubungan masih minimnya anggaran penanganan korban pasca bencana di APBD Batubara menjadi pertimbangan pengajuan itu juga.
Menjawab Wartawan besaran anggaran penanganan korban pasca bencana, menurut Bahrumsyah Pemkab hanya mengalokasikan untuk 40 paket dengan besaran anggaran Rp. 2 Juta setiap paketnya.
“Anggaran sebesar itu kita pergunakan untuk biaya pajak dan biaya pengadaan bantuan material bangunan untuk merehab rumah tertimpa bencana”, tamba Bahrumsyah.
Hingga bulan Juli 2019 sudah terjadi 3 kali bencana alam skala besar di Kabupaten Batubara dengan jumlah korban 112 kk.
“Kita semua harus sepakat, anggaran dari pemerintah pusat harus bisa kita ambil demi kepentingan masyarakat Batubara”,tegasnya. (zo)
