PB Gemkara Desak Copot Ornamen Gorga Dibangunan Mapolres Batubara

iklan
Foto: Para Pengurus PB Gemkara foto bersama usai menggelar rapat harian di halaman RM Banyuwangi Kelurahan Lima Puluh Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara.(ersyah.ist)

Batubara.Ersyah.com l Pengurus Besar Gerakan Masyarakat Menuju Kesejahteraan Kabupaten Batubara ( PB Gemkara ) desak Kapolres Batubara AKBP Robinson Simatupang mencopot pemasangan ornamen gorga di bangunan Mapolres yang sedang dibangun.

“Pembuatan atau pemasangan ornamen gorga di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Batubara seharusnya mempertimbangkan kearifan lokal dan sensitifitas serta psikologi masyarakat,”kata Ketua Umum PB Gemkara Khairul Muslim, didampingi Ketua harian Zulkarnain Ahmad, Sekretaris Umum Syarkowi Hamid dan pengurus lainnya, menyikapi keresahan masyarakat atas ornamen etnis, Kamis (5/9) saat menggelar rapat pengurus harian sekaligus konfrensi pers, di Aula RM Banyuwangi, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara.

iklan

Atas dinamika yang berkembang ini, katanya PB Gemkara meminta sikap arif dan bijaksana Kapolres sehingga dengan kerendahan hati dan rasa hormat yang tinggi kiranya mewujudkan kantor Mapolres Batubara tanpa menempatkan simbol-simbol adat dan budaya.

iklan

Saran pemikiran Gemkara lebih arif dan bijaksana bila dibuat secara nasional tanpa menempatkan simbol-simbol adat dan budaya tertentu. Polri adalah institusi negara sebagai lambang NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

“Ini juga upaya mencegah hal  terulang kembali terhadap institusi publik lainnya,  Gemkara menyarankan pemikiran agar DPRD Batubara menginisiasi pembuatan Peraturan Daerah (Perda)  yang berkenaan dengan implementasi dari kearifan lokal seperti pemasangan ornamen adat ,budaya seperti yang dilakukan di Mapolres Batubara,”harapnya.

Khairul Muslim yang juga putra kelahiran Desa Simpang Dolok ini menceritakan, pengalaman pahit  di Batuhara dengan terjadinya bentrok sosial antara suku Melayu dan Suku Batak tahun 1977 yang disebut Periatiwa MALADES disingkat Malapetaka Desember wajib menjadi pelajaran sangat berharga bagi seluruh masyarakat Batubara peristiwa ini jangan sampai terukang kembali.

“Situasi sosial kemasyarakatan yang belum lama ini terjadi di Papua hendaknya menjadi pelajaran kita bersama. Jangan kita beri sedikitpun peluang munculnya konflik sosial yang tak jarang dipicu oleh unsur SARA. Daerah ini sedang bangkit mengejar ketertinggalan pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Batubara,”katanya.

Khairul Muslim,  Visi, Misi, Program, Kebijakan Bupati Bupati Batubara Ir. H. Zahir, MAP dan  Wakil Bupati Oky Iqbal Frima, SE untuk memajukan Batubara mesti berjalan didukung situasi kondusif. Terlebih-lebih Batubara memiliki investasi dan mega proyek dan masuk Kawasan Strategis Nasional yakni Pelabuhan (hub)  Internasional, KEK Sei Mangkai serta PT. Inalum.

“Mari kita jaga situasi Batubara ini terus kondusif. Jadi kami harapkan Kapolres Batubara bersikap arif,”pinta Pengurus Gemkara.(zo)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *