Batubara.Ersyah.com l Sekreraris PW Muhammadiyah Sumut Irwansyah mengaku kecewa adanya bahasa radikalisme yang selalu diarahkan kepada Islam.
“Kalau tidak bertemu Nabi Ibrahim dengan Namrudz tidak ada radikalisme. Kalau tidak bertemu Nabi Musa Dengan Firaun tidak akan ada radikalisme, jangan identikkan radikalisme dengan islam,” tegas Irwansyah dalam milad ke 107 Muhammadiyah, Minggu (23/11) yang dilaksanan Pengurus Daerah Muhammadiyah Batubara di Masjid Taqwa Indrapura.
Dikatakan, masalah keadilan, kalau pun didunia tidak mendapatkan keadilan, kita percaya ada hidup setelah kematian, yakin allah yang akan menjadi hakim yang adil untuk kita.
“Intinya radikalisme bukan identik islam, ataupun bukan islam, kuncinya adalah jujur dan adil. Mengatasi persoalan bangsa hanya dengan kejujuran, segala persoalan dapat diselesaikan jika tidak ada dusta antara kita,” kata Irwansyah lagi.
Menurutnya, dalam milad kali ini Muhammadiyah mengambil tema Muhammadiyah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Mungkin ada persoalan ditengah ummat, itulah pentingnya kita mencerdaskan ummat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sementara disisi hubungan pengurus organisasi islam ditingkat atas berlangsung baik. Persoalan perbedaan dalam pelaksanaan ibadah hanya sebatas furuiyah.
“Masalah qunut tidak qunut, masalah baca bismillah sebelum fatihah semua ada dalilnya, persoalan itu sudah selesai, tinggal tugas kita menyampaikan kepada ummat,”ujar Irwansyah.
Acara Milad ke 107 Muhammadiyah ini turut dihadir Bupati Batubara diwakili asisten I Rusian Heri, Wakapolres Batubara Kompol Herwansyah, Ketua PDM Batubara Yusri, Ketua Aisyiah Batubara dan undangan lainnya.(zo)