Di Batubara, Penanganan Covid-19 Fokus Untuk ODP

Foto: Kadis Kesehatan Batubara drg Wahid Khusyairi.(ersyah.ist)

BATU BARA. Ersyah.com l WHO dan Gugus Pusat Penanganan Covid-19 sudah menganjurkan masyarakat untuk memakai masker berbahan kain, sayangnya sampai saat ini belum diterapkan di Batubara. Bahkan masyarakat masih beraktivitas seperti biasa.

Kepala Dinas Kesehatan Batubara drg Wahid Khusyairi, akan menyediakan masker apabila anggaran cukup. Pemkab Batubara melalui Dinas Kesehatan saat ini konsentrasi mengobservasi penduduk ODP.

iklan

“Anggaran penanganan Covid-19 belum rampung dan masih dalam proses penyusunan,”jawab Kadinkes Batubara drg Wahid Khusyairi melalui pesan Whatsappnya, Minggu (5/4).

Menurutnya sampai saat ini masalah anggaran masih dalam penyusunan.

“Kami lagi menyusun anggaran. Karena anggaran tersebut bukan hanya untuk Dinkes saja tetapi beberapa OPD terkait.”katanya.

Sementara kita ketahui, Dinas kesehatan Kabupaten Batubara sudah menghabiskan 800 juta untuk penanganan Covid-19.

“Kalau dana yang dipakai untuk penanganan Covid-19 sudah digunakan lebih kepada penanganan pasien dan perlindungan kepada petugas.”ujarnya.

Sebelumnya diketahui Pemkab Batubara mengalokasikan dana sebesar Rp 3,5 miliar dari dana darurat. Kemudian dana ditambah lagi menjadi Rp 12 miliar diambil dari realokasi anggaran OPD yang dianggap Non-prioritas. Total keseluruhannya Rp 15,5 miliar.

Pada pemberitaan beberapa awak media yang lalu bahwa anggaran sebesar 15,5 miliar tersebut kata Sekda, akan difokuskan untuk mendukung tindakan pencegahan dan memperkuat faskes, termasuk mengkarantina warga baru pulang dari luar dan dalam negeri.

Saat ditanyakan dicanangkan untuk apa saja anggaran dari Dinkes, sperti hand sanitazer dan masker buat masyarakat Kadiskes menjawab “Sebaiknya tanyakan langsung ke Sekda dan BPKAD,”jawab Sekda ketika itu.

“Kami masyarakat Batubara juga butuh penanganan dari penyebaran Covid-19, walaupun warga yang lain bukan kategori ODP, tapi kami juga butuh bantuan masker dan Handsanitizer untuk mensterilkan diri dari virus itu, karna sampai saat ini kami masih bekerja untuk keberlangsungan hidup. Saya berjualan dipajak yang banyak menghadapi orang,”ungkap Rusmi salah seorang warga Kecamatan Talawi.(m.02)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *