BATU BARA.Ersyah.com l Bangunan tambat labuh di Dusun VII Gg. Sentosa Desa Suka Jaya Kecamatan Tanjung Tiram pada Rabu, (10/6) lalu sekira 15.30 ambruk dan memakan korban sepeda motor Supra X 125 dan seorang bocah kelas 1 SD bernama M. Syafrizal (8) dan di rujuk ke RSU Adam Malik Medan untuk operasi.
Menurut informasi yang dihimpun, insiden tertimpanya bocah kelas 1 SD ini saat lagi asyik melihat 2 org temannya memancing sehingga ia mendekat di tambat labuh itu. Singkat bangunan ambruk, kedua temannya melompat ke air, korban tidak bisa berenang bingung menyelamatkan diri dan tertimpah bangunan.
Akibanya kaki kiri sang bocah luka koyak lebar kulit mengelupas, daging tulang terlihat dan langsung di bawa ke klinik Maddin Desa Bagan Bagan Dalam untuk lakukan pembersihan dan dibawa ke RSUD Batubara.
Kades Suka Jaya M. Parul Rozi SH, pada Rabu malam korban telah dibawah ke RS tebing tinggi namun ditolak, sehingga Kamis, (11/6) dirujuk ke RS Adam Malik, menjalani Operasi di Ruangan ICU.
Tambat labuh di dusun VII Gg. Sentosa Desa Suka Jaya Kecamatan Tanjung Tiram dicanangkan tahun 2012, dan dilaksanakan tahun 2013.
“Menjadi Pengguna Jasa Kades Amiruddin dengan Penyedia Jasa PNPM yang di Ketuai oleh Bakri,”katanya.
Kades juga menerangkan, ambruknya bangunan kemungkinan abrasi tanah dengan usia sudah hampir 8 tahun sewaktu desa Bagan Dalam sebelum pemekeran Desa Suka Jaya.
Untuk tindak lanjut pembangunan atau perbaikan, Kades mengaku sudah menyurati mohon bantuan dana ke Dinas Perikanan dan Kelautan Batubara termasuk menyurati PNPM yang kini menjadi SPP yang notabene Penyedia Jasa. Tapi ini SPP belum ada membalas surat dan terkesan seperti menghindar.
“Kebetulan Kamis kemarin mengurus BPJS korban, melalui teman saya titipkan surat permohonan bantuan dana perbaikan tambat labuh ke Dinas Perikanan, berharap agar bisa terealisasi karena tempat itu notabennya diperlukan nelayan,’ pintanya.
Peristiwa ini juga lanjut M. Parul Rozi, korban mendapatkan bantuan dari BAZNAS sebanyak Rp. 2.500.000 untuk membantu biaya pengobatan, desa sendiri bantu Rp 1.000.000.
“Kita harap pengobatan dapat tercover ditanggung BPJS karena korban memang betul orang tidak mampuh dan sebagai bukti bahwa keluarganya penerima bantuan PKH,”sebutnya.
Namun kata Kades, pihak BPJS menyebutkan bahwa insiden yang dialami korban bukan insiden masuk dalam pengcoveran BPJS sehingga ada sejumlah biaya yang tidak mau dibayarkan oleh BPJS. Apalagi operasi memakan biaya yang besar. Artinya mereka perlu uluran tangan dari semua pihak.
“Kita sangat berterimakasih Kapolres Batubara bersama KSJ Batubara berkunjung ke RSU. Adam Malik, dan mendengar sautan dari Kades Suka Jaya terkait bencana yang tidak diduga menimpa korban. (m.02)