BATU BARA.Ersyah.com l Kalangan masyarakat Dusu Teratai Desa Sipare-Pare Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara menilai perusahaan pembangunan proyek jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi tidak peduli lingkungan. Pasalnya, puluhan rumah warga didaerah itu mengalami retak akibat pemasangan paku bumi di sekitar proyek tol tersebut. Selain itu, masyarakat juga cemas akibat tanggul Sungai yang sehari hari mereka pakai untuk akses jalan utama menuju Dusun Teratai ,kini mengalami kerusakan disebabkan aktivitas dam trucuk pengangkut material bangunan keluar masuk.
“Akibat pemasangan paku bumi dan getaran dari anguktan dan trucuk material puluhan rumah kami di dusu ini retak – retak dan tanggul Sungai yang sehari hari kami pakai untuk akses jalan utama menuju Dusun Teratai rrusakan berat,”kata Agus Syah Putra dan Evan bersama warga lainnya saat berada di Kantor Desa Sipare-Pare, Rabu (1/7/2020).
Dijelaskan, saat ini masyarakat meminta pengembang PT WK agar bertanggung jawab atas kerusakan puluhan rumah masyarakat Dusun Teratai dan memperbaiki tanggul Sungai.
“Kami meminta agar PT. WK bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa masyarakati terkena dampak dari pembangunan Tol,”ujarnya.
Sementara PT Waskita Karya (PT WK) diwakili Pelaksana Lapangan, Poltak mengatakan bahwa pihaknya akan segera merespon keinginan masyarakat Dusun Teratai dan menindak lanjuti keluhan tersebut.
“Kami akan segera tindak lanjut dan secepatnya turun ke lapangan meninjau rumah yang retak dan mencatat serta berkoordinasi dengan pimpinan untuk segera di cari solusinya,”janjinya.
Usai mendengarkan jawaban itu masyarakat membubarkan diri.(T.03)