BATU BARA.Ersyah.com l Keberadaan gas elpiji (LPG) tabung 3 kg subsidi beberapa bulan terakhir langka di Kabupaten Batubara.
Akibat kelangkaan elpiji yang diperuntukkan buat warga miskin tersebut menyebabkan harga elpiji subsidi dari harga resmi Rp. 16.000 pertabung melambung hingga Rp. 25.000 pertabung.
Anggota Komisi 2 DPRD Batu Bara Azuar Simanjuntak, Senin (10/8) kepada wartawan di Lima Puluh mengaku sedang membahas masalah kelangkaan gas elpiji tersebut bersama anggota komisi 2 yang lain.
“Saat kunjungan kerja kami ke Provsu, mempertanyakan kepada Kabag Perekonomian Pemprovsu. Ketika dicek kita mendapat informasi ternyata baru sekitar 30% pagu gas elpiji untuk Kabupaten Batubara yang diambil. Kita belum tau apa masalahnya, kenapa para pemilik pangkalan elpiji belum memenuhi kuota yang ada,”ucap Azuar.
Usai mendapakan fakta ungkapan Kabag Perekonomian Pemprovsu tersebut, menurut Azuar, Komisi 2 DPRD yang dipimpin Ali Hatta minta Kabag Perekonomian Provsu agar melakukan pengecekan penyebab rendahnya pagu gas elpiji yang terealisasi di Kabupaten Batubara.
“Seharusnya gas elpiji subsidi tidak langka di daerah ini, karena kuotanya saja yang belum ditebus agen wilayah Batubara,”sebut Azuar.
Menjawab wartawan, terkait belum ditebusnya kuota elpiji yang baru terealisasi sekitar 30%. Politisi Partai Demokrat ini mengaku akan memanggil seluruh agen pangkalan untuk mengetahui penyebab kenapa gas elpiji bisa tersendat dan langkah di Kabupaten Batubara.
“Kasihan masyarakat Batubara. Pasokan masih melimpah namun elpiji bisa langka. Sembari menunggu data lengkap dari Provinsi Sumatera Utara, kita akan panggil pihak terkait,”tukasnya.(red.01)