Terkait Pengecetan Sekolah, PD KAMI Minta Kadis Pendidikan Dicopot

Ketua PD KAMI Batubara Muhammad Amin saat diminta tanggapannya oleh sejumlah awak media dikretariat KAMI Batubara.
iklan

BATU BARA, Ersyah.com |  Pengurus Daerah Komunitas Aktivis Muda Indonesia  (PD. KAMI) Kabupaten Batubara mempertanyakan perubahan warna cat sekolah-sekolah dari kuning biru menjadi putih dibawah arahan Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara diduga adanya monopoli proyek dalam pelaksanaannya.

Hal itu dikatakan ketua PD. KAMI Batubara Muhammad Amin didampingi pengurus lainnya di bilangan kota Tanjung Tiram. Senin, (17/08)

Sebagaimana kita ketahui Kabupaten Batubara yang digaungkan dengan nama Tanah Bertuah, sudah berusia 13 tahun lamanya sejak resmi dimekarkan dari Kabupaten Asahan dengan dasar hukum UU NO. 5 Tahun 2007.

iklan

“Jadi selama 13 tahun sudah warna biru dan kuning yang juga merupakan warna dasar dari simbol lambang daerah yang berciri khas kuning biru, sesuai dengan perda Nomor 55 Tahun 2009 Tentang Lambang Daerah Kabupaten Batubara, dan selama ini warna tersebut sudah menghiasi bangunan instansi Pemerintahan, khusunya di lingkungan sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan,” kata M. Amin yang juga aktivis HmI Cabang Medan.

Menurut Aktivis hijau hitam ini juga merincihkan berdasarkan data referensi Kementerian pendidikan dan kebudayaan, untuk SD Negeri total keseluruhan 235 dan SMP Negeri total keseluruhan 31.

“Namun sangat disayangkan semua SD dan SMP Negeri di Kabupaten Batubara berubah warna bangunan yang semula biru kuning sekarang disulap oleh Kadis Pendidikan Ilyas Sitorus menjadi warna putih polos tanpa adanya regulasi hukum yang jelas,” pungkasnya.

Untuk itu kata M. Amin, PD. KAMI Batubara menuding adanya monopoli proyek dalam pengecatan ulang di SD maupun SMP Negeri di Kabupaten Batubara.

“Berdasarkan investigasi PD. KAMI dilapangan, kita menduga dalam pelaksanaanya dikerjakan dengan biaya permeter Rp. 37.000 dan dikerjakan oleh orang-orang terdekat kadis pendidikan.

Sebagai informasi PD. KAMI Batubara akan mengusut tuntas dugaan sulap sekolah menjadi nuansa rumah sakit ini.

PD KAMI juga meminta kepada Bupati Batubara Ir Zahir M, Ap agar mencopot Jabatan Kadis Pendidkan dari jabatannya, karena diduga tidak mengerti budaya adat istiadat masyarakat warga Batubara, yang didominasi orang Melayu dan indentik dengan warna kuning.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Ilyas Sitorus SE, M.Pd saat dikonfirmasi via whatshApp nya mengatakan bahwa sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan hanya menyesuaikan dengan gedung Pemerintahan Kabupaten Batubara.

“Gedung Pemerintah sekarang kan pada putih dikita mulai dari kantor deqan, kantor bupati dan lain-lain, baru kita menyesuaikannya. Dan yang kedua suruh aja mereka cari dugaan dimaksud, itu sepenuhnya kita serahkan kepada sekolah. Dan tidak benar apa yg mereka dugakan itu,” kelah Ilyas. (D.02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklan