Zahir Akan Kembangkan Modifikasi Tenun dan Pengalengan Makanan Khas Daerah

Foto: Bupati Batubara Ir Zahir MAP bersama Ketua TP PKK Ny Maya Indrisari Zahir saat mengunjungi proses pembatikan dan pengelengan makanan di Yogyakarta.(ersyah.ist)

YOGYAKARTA.Ersyah.com l Bupati Batubara Ir Zahir MAP di dampingi Kadis Perindag UKM Ahmadan Choir dan Kadisdik Ilyas Sitorus, mengatakan akan mendukung penuh kegiatan yang akan dikembangkan di Batubara, mengingat banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi disektor UMKM dimasa Pandemi Covid-19.

Khusus di Kabupaten Batubara melalui kegiatan produktif yang akan di kembangkan kelompok masyarakat atau ibu-ibu nantinya, Batubara akan kembangkan modifikasi tenun dan pengalengan makanan khas daerah.Kita akan siapkan fasilitasnya dan alat-alatnya juga,”kata Zahir  saat mengikuti dialog bersama pembatik, dilokasi batik ecoprint jalan Turi KM 4 Desa Kalangan Trimulyo Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman Yogyakarta, Jum’at (21/8/2020).

iklan

Usai mengunjungi PT. Milang Kari Persada, rombongan yang juga diikuti  Kabag Pemerintahan Arief dan Kabag Protokol Z. Elwaldiip,melanjutkan kunjungan ke Rumah Kreatif BUMN Jogya di Jalan Sagan Timur Terban Gondokusuman dan Berakhir di PT. Makanan Sehat Indonesia dibawah Pimpinan Candra Setiawan Kesuma yang juga pemilik Rumah Produksi dan Pengemasan Gudeg Bu Lis sekaligus Ketua Panguyuban Gudeg Wijilan Yogyakarta.

Sebelumnya Ketua TP PKK Ny. Mayaindiasari Zahir yang melihat langsung proses pengolahan teknik membatik mengaku siap untuk mengembangkan di Batubara, karena bahan pembuatannya cukup banyak di dapat di daerah Kabupaten Batubara. Setelah mendengar keterangan dari Presiden Direktur PT. Milang Kari Persada yang juga mengusung Brend Rumah Celub Indonesia, Fitriani Kuroda menceritakan teknik membatik pada batik ecoprint, memanfaatkan berbagai dedaunan, bunga, dan ranting-ranting pohon yang disebarkan begitu saja secara acak atau ditata di atas kain. Bahan-bahan itu digunakan untuk menggantikan cap atau cetakan layaknya batik tulis umumnya.

“Kain digulung dan direbus beberapa waktu hingga saat dibuka kembali sudah terbentuk gambar daun, bunga atau ranting. Hebatnya lagi, seluruh pengerjaan dilakukan oleh para ibu,”sebut Maya mengagumi.

Ditempat sama Kadis Perindag dan UKM, Choir menjelaskan, kelompok perajin  akan dibentuk di Kabupaten Batubara untuk menjadikan kelompok yang menggunakan teknik ecoprint, yang menonjolkan karakteristik dan pemberdayaan berbasis potensi lokal. Kita mengharapkan bantuan pendampingan juga tentunya dari kawan kawan pengrajin dibawah binaan ibu Fitriani Kuroda,”ujar Ahmadan Choir.(red.01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *