Foto: Aliansi Masyarakat Peduli (AMP) Desa Pematang Rambai, Kecamatan Nibung Hangus, Kabupaten Batubara, saat melakukan audiensi ke kantor Dinas PUPR, inzet, foto jalan yang rusak di desa tersebut.(ersyah.ist)
BATU BARA.Ersyah.com l Resah kondisi jalan protokol Desa Pematang Rambai yang tak kunjung diperbaiki, Aliansi Masyarakat Peduli Desa Pematang Rambai Kecamatan Nibung Hangus Kabupaten Batubara mendangi Dinas Pekerja Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat, Selasa (1/9) ,guna meminta kejelasan pembangunan jalan desa tersebut.
“Kondisi jalan protokol di desa kami sangat rusak parah dan tidak layak untuk dilewati kendaraan, sehingga dikhawatirkan adanya korban. Maka kami dari aliansi mewakili masyarakat menyampaikan keluhan ini ke Dinas PUPR agar segera merealisasikan pembangunan jalan tersebut,”kata Kamaruddin Ketua AMP Desa Pematang Rambai usai melakukan audiensi di Aula Kantor Dinas PUPR Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Pesisir.
Dijelaskan, jalan itu sudah lama sekali tidak ada perbaikan semenjak sebelum pemekaran Kabupaten Batubara.
“Maunya sudah pemekaran ini hati masyarakat sangat senang karna akan lebih cepat pembangunan di desa terealisasi, tapi malahan sampai saat ini apapun tidak ada. Bahkan jalan tersebut sudah ramai diperbincangkan warga disosmed,”ujarnya.
Senada diungkapkan Hambali S.Kom, SPd, M.Kom didampingi masyarakat yang tergabung didalam aliansi itu memaparkan kondisi jalan Desa Pematang Rambai yang rusak. Meski sudah pernah disampaikan ke pemerintah, baik itu Desa, Camat, maupun anggota DPRD Batubara pada periode 2014-2019, tapi hingga saat ini belum direspon.
“Kondisi jalannya hampir rata-rata sudah seperti kolam ikan. Bertahun tahun kami merasakan jalan rusak, yang paling sedihnya kalau anak-anak pulang pergi ke sekolah harus berlumpur-lumpur pakai yang mereka pakai padahal dari rumah sudah rapi dan bersih. Kondisi panas dan kering saja sulit dilewati apalagi masuk musim hujan,”katanya.
Jalan rusak tersebut tentu juga berdampak menurunnya harga penghasilan jual masyarakat, karna hasil panen petani dibeli dibawah harga pasar disebabkan ongkos transportasinya tinggi.
“Kami berharap di audensi hari ini ada respon cepat dari pemerintah dan sebagi obat kekecawaan masyarakat agar menurunkan alat berat segera mungkin, untuk meratakan jalan dan menutup dengan batu padas pada titik jalan yang berlobang,”harap mereka.
Kepala Dinas PUPR melalui Kabid Bina Konstruksi Lendi Andrianto ST, mengaku dalam waktu dekat akan mengkoordinasikan terlebih dahulu kepada Bupati Batubara.
“Permintaan masyarakat Pematang Rambai ini kita respon, tentunya setelah melakukan kordinasi dengan Bapak Bupati Batubara. Agenda Dinas PU lebih kurang dalam dua pekan kedepan akan melakukan pemeliharaan jalan sepanjang 8 km tersebut,” janjinya. (D.02)