MEDANG DERAS.Ersyah.com l Kapal kayu Boat yang membawa 32 warga negara Indonesia (WNl) bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal tujuan negara jiran Malaysia terdampar di Sei Padang Dusun Sono Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara, Jum’at (4/9/2020) sekira pukul 14.00.
Gagalnya berangkat para TKI ilegal diakibatkan kapal yang pemiliknya dalam penyelidikan kepolisian Polres Batubara ini karena mengalami kerusakan mesin kapal.
Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis SH MH melalui Kapolsek Medang Deras AKP Jhoni Andreas Siregar SH, dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp nya, Minggu (6/9) menjelaskan, sebanyak 23 orang warga indonesia yang berasal dari berbagai daerah itu rencananya akan berangkat mencari kerja ke negeri jiran Malaysia.
Para TKI ilegal itu menumpang Boat dengan cara dilangsir ke tengah menuju kapal yang akan berangkat ke Malaysia, akan tetapi setelah perjalanan sekira 5 Mil ke laut kapal mengalami kerusakan.
“Para penumpang kembali ke darat dengan menumpang perahu nelayan sampai di pinggir Pantai Jono Desa Lalang Kecamatan Medang Deras dan saat itu para warga yang akan berangkat ke Malaysia sempatd ditampung penduduk sekitar untuk menunggu kembali ke daerah asalnya,”kata Kapolsek.
Dijelaskan, Informasi dari penumpang kapal, jumlah mereka sekitar 60 orang dan dalam keadaan selamat tidak ada korban, sebagian dari mereka telah kembali ke tempat masing-masing. Kemudian yang tinggal 23 orang, terdiri dari 12 pria dewasa dan 11 wanita dewasa.
“Hasil pendataan dan kordinasi dengan Forkopimcam Medang Deras, Pol Air para warga tersebut diperkenankan kembali ke daerah asalnya. Kita juga meberikan arahan agar mereka tidak melakukan perjalanan yang berbahaya dan illegal,”terang Siregar. Sembari mengatakan untuk penyelidikan terhadap Kapal tersebut dilakukan Pol Air .
Sebelumnya, menurut keterangan Netti dari Lampung, Humaitun asal surabaya, lwan, Ningsih Suami istri asal Langkat, Anum Medan.
Netti mengaku dari lampung ke Batam menuju Medan dan di bawah ke rumah (RB) tekong disini.
“Tadi pagi sekitar pukul 3.00 wib, kami diberangkatkan menuju Malaysia, sekitar perjalanan 5 mil kapal motor (bot) bocor, kapal motor putar balik, belum sempat sampai di pinggir, kapalnya karam, kami berjalan ditengah air dan lumpur baru sampai ke darat,”ungkapnya.
Anum asal medan mengaku untuk berangkat harus membayar Rp 2.300.000, Netti Rp.5.100.000, Humaitun Surabaya Rp.3.500.000, Iwan dan Ningsih suami istri asal Langkat masing-masing Rp.2.500.000.
Hendra (20) asal Brayan Medan mengatakan baru pertama kali mau berangkat ke Malaysia rencana kerja restoran tujuan didaerah Malaka, Hendra bayar kepada tim tekong sebesar Rp 2.300.000. (red.01)