Ikut Demo, Pemuda ini Akui Dipukul Hingga Benjol

Teks Foto: Aksi yang berujung ricuh didepan kantor Bupati Batubara.

BATU BARA, Ersyah.com | Aksi unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Mahasiswa dan pemuda Batubara (AMPERA) terhadap Dinas Pendidikan dikantor Bupati Batubara pada Kamis, (10/9) terjadi bentrokan antar masa dan aparat keamanan sehingga terjadi luka-luka ringan ‘benjol’ pada sejumlah masa aksi AMPERA.

Pantauan ersyah.com bentrok yang terjadi bermula saat masa aksi meminta untuk berjumpa dengan Bupati Ir. Zahir dan ingin berdialog langsung terkait tuntutan yang disampaikan sebelumnya. Namun dihalangi oleh petugas Satpol PP dan kekisruhan dorong-dorongan pun terjadi.

iklan

Berharap semangat berkobar masa aksi membakar sebuah ban bekas sembari menyampaikan statemen dan kekecewaan terhadap bobroknya dunia Pendidikan di Kabupaten Batubara. Dan kekisruhan saling dorongan makin memanas.

Demikian itu dibenarkan oleh salah seorang masa aksi Mukhlis yang terimbas dari bentrok yang berakibat benjol-benjol dibagian muka dan kepala.

Salah seorang pemuda Muklis Peserta aksi unjuk rasa menuturkan kepada awak media atas insiden yang menimpa dirinya.

“Saya dikerumuni aparat keamanan, dan yang pastinya saya dipukul saat aksi tadi, dan saya tidak tau pasti siapa yang mukul. 4 kali ditonjok bang, dua kali dibagian kepala dan dua kali lagi dibagian muka,” ungkapnya sembari menunjukkan bagian muka yang benjol-benjol.

Senada dikatakan Ali Pati yang juga terimbas bentrok yang berakibat bibirnya pecah-pecar meminta kepada aparat keamanan agar tidak semenah-semenah melayangkan pukulan saat kisruh pada unjuk rasa masa aksi.

Seharusnya dalam hal menyampaikan pendapat dimuka umum sudah dilindungi oleh UU No 9 Tahun 1998 tentang menyampaikan pendapat dimuka umum.

Dan aturan teknis pun juga diatur sesuai dengan Perkapolri Nomor 9 tahun 2008 pasal 24 dimana dalam melakukan pengamanan pengunjuk rasa, polri dilarang melakukan pemukulan atau pengejaran  kepada masa aksi.

Aparat kepolisian seharusnya melakukan pengamanan, bukan mala sebaliknya, ini sangat disayangkan dan kami anggap tidak profesional dalam menjalankan tugas, kami akan terus kaji dan mengumpulkan bukti-bukti yang ada, bila kami temukan indikasi pelanggaran kami akan lanjutkan sesuai dengan proses hukum yang ada. “Cetus Fatih mantan aktifis Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Medan ini.

Massa aksi juga berharap kedepan dunia pendidikan di Kabupaten Batubara tidak bobrok lagi seperti saat ini yang dinakodai oleh Kadisdik Ilyas Sitorus. (D.02)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *