BATUBARA, Ersyah.com | Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Batubara (AMPERA) kembali melakukan aksi damai di kantor Bupati Batubara terkait permasalahan dugaan tindakan pidana korupsi ditubuh Dinas Pendidikan Kabupaten Batubara. Selasa, (22/9)
Dalam tuntutannya, AMPERA meminta kepada Bupati Batubara Ir. Zahir, MAP agar segera mencopot jabatan Ilyas Sitorus sebagai Kepala Dinas Pendidikan Batubara.
Rekomendasi tersebut disampaikan Ahmad Fatih Sultan dalam orasinya terkait sejumlah persoalan ditubuh Dinas Pendidikan atas dugaan tindak pidana korupsi dan pungutan liar dalam pelaksanaan UKG.
Tidak hanya itu saja Sultan juga mengungkapkan terkait Dana Bos Afirmasi dan Kinerja T.A 2019, hingga saat ini ada beberapa sekolah yang tidak merealisasikan program bantuan Kementrian tersebut sebanyak 51 sekolah.
“Ada apa ini, apakah ada kongkalikong oknum Dinas Pendidikan bersama Kepala Sekolah yang meraup keuntungan pribadi sehingga menghambat Dunia Pendidikan di Kabupaten Batubara,” ungkapnya
Selain itu Syahnan Afriansyah selaku Kordinator Lapangan AMPERA meminta agar tangkap dan periksa sejumlah oknum ditubuh Dinas Pendidikan Batubara yang membuat resah guru honorer atas pungli terhadap pelaksanaan UKG dan gaji guru honorer yang tidak sesuai dengan Permendikbud No.08 Tahun 2020.
“Kami juga sudah mengumpulkan sejumlah bukti-bukti kongrit terkait dugaan pungutan liar dari oknum Dinas Pendidikan kepada guru honorer terhadap pelaksanaan UKG yang besarannya sebanyak Rp 5.000.000,” katanya.
Tidak hanya itu saja Syahnan juga mengungkapkan atas investigasinya terkait gaji guru honorer yang tidak sesuai dengan juknis Permendikbud No.08 Tahun 2020
yang besarannya 30% dari jumlah murid namun tidak sesuai, dan jauh dibawah juknis yang diterima guru honorer.
“Copot copot copot si Ilyas, copot si Ilyas sekarang juga,” sontak massa AMPERA bersamaan sesaat ditemui perwakilan dari Bupati Batubara.
Menanggapi hal itu Bupati Batubara melalui Asisten III Renol Asmara menyambut aspirasi AMPERA dan sampaikan klarifikasi Kadisdik Batubara terkait tuntutan yang diterima melalui sebuah surat nomor 420/3414-TK tertanggal 14 September 2020 perihal klarifikasi.
Namun massa AMPERA menolok klarifikasi tertulis Kadisdik Batubara Ilyas Sitorus, dan meminta agar Bupati Zahir yang menanggapi tuntutan massa aksi tersebut.
“Bukan klarifikasi Kadisdik yang kami inginkan pak, namun tanggapan Bapak Bupati terkait persoalan Dunia Pendidikan kita saat ini. Dan itu namanya seolah Kadis Ilyas merasa tidak punya salah, terkesan tidak peduli keberlangsungan pendidikan putra putri Batubara,” sontak Kordinator Aksi disambut massa dengan sindiran ‘Copot Ilyas dari Jabatannya sekarang juga’. (M.02)