AMPERA Tuding, Zahir Gagal Benahi Dunia Pendidikan

Test Foto: Masa AMPERA saat melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor DPRD Batubara, dan sempat berdialog dengan Bupati Batubara.

BATU BARA, Ersyah.com | Massa aksi AMPERA yang menuntu Bupati Batubara agar segera mencopot Kadisdik Ilyas Sitorus, dibuat kecewa oleh tanggapan Bupati Ir. Zahir, MAP terkait tuntutan yang disampaikan sebelumnya.

Hal itu diketahui saat aksi unjuk rasa AMPERA di Kantor DPRD Batubara yang langsung ditanggapi Bupati Batubara Ir. Zahir, MAP saat selesai menggelar sidang paripurna bersama jajaran DPRD Batubara. Selasa, (22/9).

Dikatakan Bupati bahwa, urusan copot-mencopot tersebut harus jelas regulasinya, bukan persoalan Like Or Dislike.

iklan

“Nanti kita teliti dan kita lihat apa permasalahannya. Yang penting dalam aksi ini tetap jaga jarak, dan jaga protokol kesehatan,  tolong jaraknya direenggangkan, kalau tidak dibubarkan,” katanya.

Menanggapi hal itu, A. Fatih Sultan sebagai Kordinator Aksi AMPERA merasa kecewa dengan tanggapan Bupati Batubara yang terkesan enteng dan pergi meninggalkan massa aksi dengan beralasan ada urusan lain yang lebih penting melebihi keberlangsungan Dunia Pendidikan di Batubara.

Ini menandakan Bupati Batubara Ir Zahir M, AP dinilai telah gagal membenahi dunia pendidikan di Kabupaten Batubara, sejumlah alasan yang dapat kami kemukakan diantaranya, gagalnya Zahir dalam melanjutkan Akademi Komunitas Negeri (AKN) Batubara, Kemudian kurangnya sentuhan pemerintah daerah dalam menyuplai bantuan terhadap perguruan tinggi yang ada di Batubara, kemudian carut marutnya tata kelola dinas pendidikan yang ada di kabupaten Batubara.

“Padahal kami ingin berdialog dengan orang nomor satu di Batubara Bapak Bupati, karena orang pilihannya yang ditunjuk dalam membenahi kualitas Pendidikan di Batubara tidak becus dan terindikasi melakukan penyelewengan anggaran, namun Bupati terkesan enteng begitu saja,” Pungkasnya.

Senada diungkapkan Syahnan Kordinator lapangan AMPERA mengungkapkan kekecewaan rakyat Batubara terhadap pimpinan tertinggi Kabupaten Batubara yang terkesan tutup mata permasalahan yang disampaikan.

“Setengah bulan lamanya kami menunggu tanggapan Bapak Bupati terkait tuntutan ditubuh Dinas Pendidikan, dan hari ini hanya terdengar bahasa nanti dan nanti. Tidak ada kejelasan dari tanggapan yang disampaikan beliau, dan menurut kami itu bukan tanggapan tapi sosialisasi Protokol Kesehatan Covid-19,” ungkap Syahnan didepan sejumlah awak media usai sampaikan statemen kepada DPRD dan Bupati Batubara. (M.02)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *