MEDAN.Ersyah.com l Gubernur Sumatera Utara Eddy Rahmayadi lepas dan Lounching Mobil PCR untuk Kabupaten Batubara, Rabu (23/9) di Halaman Gubernuran Jalan Jenderal Sudirman No 41 Medan.
Dalam arahan Gubsu Eddy Rahmayadi mengharapkan, mobil PCR bisa dipergunakan dan dimanfaatkan dengan baik dan sehingga dapat mengurangi gejolak sosial di masyarakat.
“Pak Zahir teruslah berkarya, teruslah berbuat kebaikan untuk menolong rakyat kita. Saya sangat mengapresiasi niat baik Bupati Batubara dalam wujud nyata menolong masyarakatnya, dengan menghadirkan mobil PCR ini,”pesan Gubsu.
Djelaskan, bantuan Peralatan Laboratorium PCR ini didistribusikan ditiga daerah salah satunya ke Batubara.
“Laboratorium PCR ini akan distribusikan langsung kepada Pemerintah Kabupaten Batubara, Nias dan Kabupaten Padang Sidempuan,”terang Edy.
Bupati Batubara Ir Zahir MAP mengatakan, keberatan mobil PCR sangat membantu masyarakat Batubara secara umum untuk masyarakat Sumatera Utara.
“Kami sangat berterimakasih atas dukungan dan support bapak Gubernur Sumatra Utara, selama ini kepada Pemkab Batubara akhirnya mobil yang sangat butuhkan ini dapat. Terimakasih Pak Gubernur untuk dukungannya selama ini kepada Batubara,”ujar Zahir.
Mobil Peralatan Polymerase Chain Reaction (PCR) sangat dibutuhkan Pemerintah Kabupaten Batubara mengingat posisi Batubara saat strategi sebagai daerah kawasan strategis nasional dan kawasan yang berbatasan langsung dengan selat malaka.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Batubara drg Wahid Khusyairi MM menjelaskan, Fast lab mobile combat Kabupaten Batubara terdiri dari 1 mesin PCR dengan kapasitas 1 kali running sebanyak 8 sampel. Proses yang terjadi di dalam mobile combat PCR terdiri dari proses swab, proses ekstraksi dan proses analis. Total waktu yang diperlukan dari proses swab sampai analis dengan PCR memerlukan waktu kurang lebih 1.5 jam, dalam satu hari kapasitas sampel bisa mencapai 100-200 sampel.
Selain itu menurut Wahid, Fast lab mobile combat terdapat negatif pressure sehingga proses terjadi di dalam mobil aman dari kontaminasi. mobile combite juga dilengkapi lampu UV yang terdapat di chamber swab dan chamber ekstraksi untuk mensterilkan area kerja sehingga bebas kontaminasi.
Proses swab pasien berada diluar melalui jendela mobil sehingga pasien dan petugas medis tidak kontak langsung untuk mengurangi resiko terpapar satu sama lain. Setiap selesai satu pasien diswab, petugas medis langsung mensterilkan area swab dengan alkohol 70% sehingga pasien selanjutnya aman dari paparan pasien sebelumnya, pungkas Wahid.
Proses swab pasien melalui dua lubang hidung menggunakan stik swab ( Dacron) langsung dimasukkan segera mungkin ke dalam Buffer dan kemudian dipanaskan dengan heatblok selama 5 menit suhu 90 derajat celsius. Setelah itu, masuk kedalam ruang antara(intermediate chamber) untuk mendinginkan sampel sampai suhu ruang, proses selanjutnya yaitu proses ekstraksi sampel di dalam chamber ekstraksi, didalam chamber tersebut terdapat lampu untuk penerangan area kerja yang cukup. Proses ekstraksi mulai dari proses centrifudge untuk mengambil 10 mikro liter rna dari pasien, proses centrifudge memakan waktu kurang lebih 1 menit, setelah rna tersebut diambil kemudian masuk kedalam crystal mix dan di centrifudge lagi selama 1 menit, tahap terakhir yaitu masukkan kedalam chip bar dan ditutup dengan sil (perekat).
“Semple siap running ke alat pcr dalam kurun waktu selama 40 menit sampai hasil ke luar lalu di upload ke Cloud untuk selanjutnya di Blast melalui sms dan whatsapp pasien,”jelas Kadis.
Acara turut dihadir Sekdakab Batubara Sakti Alam Siregar, Kadis Kesehatan Sumut Alwi, Kadis Budpar Sumut Ria Telaumbanua, Kadis Kesehatan Batubara Wahid Khusyairi MM, Kadis Pendidikan Ilyas S Sitorus SE MPd. Kadis Perkim Norma Deli Siregar, Kaban BPBD Anwardi dan Kadis Dishub Jonnis Marpaung serta Kadis Kominfo Andre, Direktur RSUD Batubara dr Guruh Wahyu Nugraha, Kabid SDK M. Sa’ban Harahap SE, Kabid Kesmas Abdul Fuad Helmi SKM, MKes.(red.01)