Keluarga ARM Minta Keadilan, Kapolres: Kita Tunggu Hasil Autopsi

Foto: Kapolres Labuhanbatu AKBP Deny Kurniawan saat memberikan keterangan kepada wartawan, inzet proses ARM ketika hendak diberangkatkan menuju ke pemakaman.(ersyah.ist)

LABURA.Ersyah.com l Armen Marpaung dan keluarga meminta keadilan hukum atas kematian anaknya inisial ARM ,terkait dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oknum polisi.

“Kondisi jenazah anak saya yang baru saja keluar dari rumah sakit forensik Pematang Siantar. Anak saya mukanya memar, kepala lembut, dada lebam, tangan patah dan di paha kemungkinan ada luka tembak  dan ditangannya juga ada lebam seperti terkena duri sawit,”kata Armen Marpaung kepada wartawan dikediamannya, Minggu (27/9).

iklan

Armen juga mengatakan, dari telinga, mulut dan hidung ARM juga keluar darah segar, sehingga diduga sebelumnya anaknya itu  mengalami penyiksaan dan tindak kekerasan, cuma karena dia tidak menyaksikan hal itu secara langsung, dia juga tidak bisa memastikan hal tersebut.

“Saya hanya meminta keadilan, seadil-adilnya menurut hukum yang berlaku di Indonesia ini. Saya juga mengharap agar pelaku yang menyebabkan anak saya seperti ini dihukum ataupun dipecat, agar tidak terulang lagi kejadian yang sama,”pintanya sambil mengusap air mata.

Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deny kurniawan SiK saat dikonfirmasi wartawan mengakui jika pihak kepolisian melakukan tembakan kepada ARM.

Kapolres juga memaparkan kronologi singkat kejadian penangkapan ARM.

“Kami mendapat informasi jika ARM sedang berada dalam perjalanan menuju Medan dari arah Pangaribuan. Kami bekerjasama dengan Polres Taput untuk melakukan penyisiran di jalur tersebut. Lalu ARM berhasil kami dapatkan dan diamankan Polsek Siborong – borong,”katanya.

AKBP Deny kurniawan, anggota kami dari Satreskrim Polres Labuhanbatu bersama dengan Polsek, datang ke Polres Taput untuk menjemput ARM, yang mana video ARM sudah beredar. “Video tersebut dibuat di Polsek Siborong-borong,”ujarnya.

Kapolres mengatakan, telah dilakukan interogasi terhadap ARM saat membawanya ke Aek Kanopan. Berdasarkan hasil interogasi, didapatkan informasi keberadaan A, rekan ARM yang lari ke daerah Kabupaten Asahan, tepatnya di Desa Padang Mahondang. Tim gabungan tiba di lokasi saat dini hari.

Orang nomor satu di Polres Labuhanbatu ini beralasan setiba dilokasi ARM tidak melakukan kerjasama yang baik, dan beberapa kali ingin melepaskan diri meskipun dalam keadaan terborgol bersama petugas. Hal itu menyebabkan pergumulan antara ARM dan petugas. ARM pun berusaha merebut senjata petugas, akhirnya dilakukan tembakan kearah kaki kanannya.

Ditanya apakah ada bukti rekaman video saat ARM melakukan perlawanan tersebut, Kapolres mengatakan tidak memiliki bukti video tentang hal itu.

Wartawan juga menanyakan kembali perihal darah yang keluar dari telinga, mulut dan hidung korban.

“Kita menunggu hasil Autopsi yang semalam telah dilakukan, karena keluarga ARM juga merasa keberatan dengan kematiannya. Bupati Labura mempasilitasi, maka Autopsi sudah dilakukan tadi malam di rumah sakit yang ada di Pematang Sianta,”jawab AKBP Deny kurniawan. (F. Sinaga)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *