BATU BARA.Ersyah.com l Kasat Shabara Polres Batubara AKP DP Sinaga terluka parah mengeluarkan darah dibagian kepala, akibat terkena lempar batu saat mengamankan aksi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Masyarakat Pemuda/i dan Buruh Batubara (AMPIBI BB), Senin (12/10) di depan Kantor DPRD Batubara.
Kapolres Batubara AKBP H Ikhwan Lubis SH MH menjelaskan, pihak pengamanan telah mempersiapkan diri dengan menurunkan sebanyak 350 personil terdiri dari TNI/ Polri dan Sat Pol PP, agar unjuk rasa para mahasiswa dapat berjalan aman damai.
Unjuk rasa yang dilakukan enam elemen mahasiswa berjumlah ratusan massa itu, awalnya berjalan damai dan kondusif. Namun di siang hari sekitar jam 12 siang, para Mahasiswa berkeinginan untuk ketemu dengan Ketua DPRD Kabupaten Batubara M Safi’i SH.
“Karena Ketua DPRD berhalangan, yang ada wakil dan Komisi 3, komisi lainnya sekitar 5 orang yang mau menyambut mereka. Tapi mereka tidak mau diwakilkan, harus Ketua DPRD Batubara juga atau seluruh anggota DPRD Kabupaten Batubara yang menyambut mereka,”jelasnya.
AKBP Ikhwan Lubis, karena tidak lengkap, massa ingin masuk ke kantor DPRD, “Prediksi saya, kalau mereka masuk lebih berbahaya, mereka bakal menduduki kantor DPR dan dikhawatirkan lagi akan melakukan perusakan, sehingga pengaman melakukan antisipasi agar itu tidak terjadi,” sebutnya.
Menurutnya, pada saat para pengunjuk rasa dan mobil komando massa mau masuk ke pintu gerbang, pihak Kepolisian langsung menghalaunya. “Kami lapisi dengan anggota, sehingga mereka emosi tidak bisa masuk, tiba-tiba dengan spontan mereka mungkin sudah mempersiapkan batu untuk menyerang anggota kita,” kata Kapolres.
Selanjutnya massa terus melakukan pelemparan dengan menggunakan batu ke arah pintu masuk kantor DPR yang dijaga pengamaman sehingga tidak terkendali. “Karena tidak terkendali lemparan batunya, anggota kami ya itu Kasat Shabara AKP DP Sinaga kena lemparan batu besar dan mengalami luka parah dikeningnya, sekarang kami akan rujuk ke rumah sakit Brimob Medan, karena kondisinya lemah dan kemudian dia merasa pusing, karena kita di sini tidak lengkap alatnya kita merujuk ke Medan Sumatera Utara,” terang Kapolres.
Akbit dari aksi itu lanjut Ikhwan Lubis, 44 orang pengunjuk rasa diamankan ke Mapolres Batubara, 14 orang diantaranya di tes urine dan 1 orang dinyatakan positif pengguna narkoba.
Aksi hujan batu ini diduga karena massa semakin panas disambut lemparan dari arah halaman gedung DPRD. Lemparan batu diduga dari massa mengenai kepala Kasat Sabhara Polres Batuara, AKP DP Sinaga yang saat itu tengah membuka pintu pagar DPRD Batubara.
Sebelumnya Koordinator Aksi Muhammad Rizki dan Koordinator Lapangan Arwan Syahputra menyatakan, aksi mereka tidak ditunggangi pihak manapun dan murni memperjuangkan hak rakyat. Kedatangan mereka dengan menggunalan Mobil Komando, Toa, Spanduk dan artibut aksi lain, meminta harus dipertemukan dengan Ketua DPRD Batubara M Safi’i SH yang tidak terlihat hadir.
“Kami tidak akan menghentikan aksi dan pulang sampai Ketua DPRD hadir dan menemui kami,” ujar Koordinator Aksi Muhammad Rizki dan Koordinator Lapangan Arwan Syahputra bersamaan.
Mereka menilai Undang Undang Omnibus Law sejatinya telah gagal sejak awal pembuatannya. Mereka juga menilai Undang Omnibus Law dengan 11 klaster berpotensi merugikan sedikitnya 5 sektor diantaranya kerusakan lingkungan, menghilangkan semangat UUPA, serta diduga akan mengurangi hak – hak tenaga kerja. (red.01)