BATU BARA.Ersyah.com l Pemerintah Pusat melalui Dirjen Paud, Dikdas dan Dikmen Kemendikbud mengatakan semua punya tanggung jawab dalam mengelola satuan pendidikan maupun lembaga pendidikan dengan niat dan semangat kita untuk memberikan pendidikan relevan dan berkualitas tinggi, merata, berkelanjutan dan didukung insfrastruktur dan tehnologi.
“Dikdasmen merujuk renstra Kemendikbud dalam bidang pendidikan. Dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 sebagian berbunyi “Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa”, Itulah yang menjadi titik tolak dalam pembangunan bidang pendidikan,” papar Dirjen Paud Dikdasmen, Jumeri STP, MSi, saat membuka Rakor Singkronisasi Program Sekolah Dasar Pusat dan Daerah melalui Virtual dari Kemendikbud RI -Jakarta, Senin (12/10/).
Dikatakan, kebersamaan antara Pusat dan Daerah harus terus ditingkatkan bersama para stakeholder dalam bidang pendidikan. Beberapa permasalah pendidikan sekitar kita masih rendahnya Angka Pertisipasi Kasar (APK) kita, khusunya PAUD dan Perguruan Tinggi. APK PAUD kita baru 41.18%, sehingga rendahnya mutu hasil pembelajaran.
“Tidak ada lagi ujian nasional. Tahun depan yang ada Asesmen Nasional sebagai media untuk survey keberhasilan pendidikan. Sekaligus memperbaiki mutu pendidikan di sekolah. Bentuk Asesmennya kompetensi minimal, survey karakter dan linglungan belajar akan dilaksanakan secara daring,”ujar Jumeri.
Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud Dra Sry Wahyuningsih MPd menguraikan terkait tugas, fungsi dan peran Direktorat dalam membangun Sekolah Dasar adalah amanat renstra Kemendikbud, renstra Pauddikdasmen berlanjut ke tugas dan fungsi Direktorat Sekolah Dasar, transpormasi pembinaan, percepatan peningkatan mutu serta menyusun peta jalan pembinaan di Sekolah Dasar. “Semua ini akan mendukung kebijakan merdekan belajar. Dimana manajemen tata kelola pendidikan SD, komitmen pendanaan dari kabupaten kota masih rendah, kulaitas pengelolaan pendidikan belum optimal, termasuk pelibatan peran mitra pendidikan di pusat dan daerah belum singkron yang selaras renstra.
Dra Sry Wahyuningsih, layanan dan akes pendidikan sekolah perlu perhatian, kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Sekolah dengan RK-B 100% ada 149.046., RK-RR 85.567., RK-RS dan RB (《25% ada 8.991, 26-50% ada 12.518, 51-75% ada 5.278 dan 》75% ada 26.424. ). Sedangkan ketersediaan Internet hanya 109.023, ketersediaan Toilet 133.468, ketersediaan sanitasi 11.490, ketersediaan listrik 141.142, ketersediaan komputer lebih dari 1 unit 105.203, ketersediaan komputer lebih dari 15 unit 4.569 sekolah.
“Konektifitas dinas dengan Mitra peduli pendidikan dengan penyebarluasan informasi, menjalin kerjasama pemda, sekolah dan mitra serta evaluasi terhadap pelaksanaan program kerjasama untuk mendapatkan umpan balik dari pemangku kepentingan harus terus ditingkatkan untuk memajukan pendidikan,”pintanya.
Kadisdik Batubara Ilyas S Sitorus SE MPd menyampaikan, pembejaran dimasa Pandemi Covid-19 ini suka tidak suka, mau tidak mau PJJ/BDR apakah during, luring maupun kombinasi dari keduanya merupakan solusi dalam membantu anak-anak dalam belajar. Karenanya butuh kesabaran, butuh kemauan yang kuat bagi kita semua termasuk orangtua dalam mendampingi anaknya untuk belajar di rumah.
“Kita tidak berharap sianak dibentak walaupun hanya dalam waktu 1 menit, lalu disakiti dengan pukulan dalam 1 detik kemudian kita bisa menyesal selama lebih 10 jam dan parahnya lagi butuh waktu panjang, bahkan seumur hidup untuk menyembuhkan ingatan si anak atas sikap yang mereka terima,”ucap Ilyas mengawali pembicaraan.
Menurutnya, Kabupaten Batubara memastikan peserta didik semasa pandemi tetap mendapatkan pengajaran melalui PJJ/BDR maupun tatap muka. PJJ adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instruktur/guru berada dilokasi berbeda atau terpisah. Untuk itu memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan berbagai sumber daya yang diperlukan. Sedangkan pembelajaran PJJ merupakan sistem pendidikan yang paling sesuai dimasa pandemi Covid-19 ini, yang mengacu protokol kesehatan dengan pembatasan fisik guna untuk mencegah penularan Covid-19 melalui PJJ/BDR proses belajar mengajar tetap berlangsung. Hak anak mendapatkan pendidikan tetap terpenuhi.
Kadisdik yang akrab disapa incekli ini mengatakan, peran Sekolah/Ka. UPTD, guru, siswa, orangtua serta masyarakat sangat diperlukan dalam menyukseskan PJJ/BDR. Untuk itu Batubara telah menyiapkan buku panduan/pedoman bagi semua, khusus orangtua dalam PJJ/BDR tersebut, sebab orangtua adalah pendidik yang utama dan pertama, karena orangtua yang memiliki tanggung jawab, kewajiban dan otoritas untuk menjadikan anaknya sesuai cita-citanya dan cita-cita keluarga.
“Melalui Webinar ini mari kita ambil hikmah positif, apalagi si Covid ini. Sejak 1922 Ki Hajar Dewantoro mendirikan taman siswa “Jadikan tempat menjadi sekolah dan semua orang menjadi guru”. tamba Kadisdik lagi. Setelah si Covid datang baru terjadi, selama ini kemana kita.. ?, termasuk kemandirian belajar, pemanfaatan IT, ICT, pembelajaran Daring, pendidikan luar sekolah, pendidikan non formal dan informal yang sudah di atur dalam UU Nomor 2 tahun 1989 serta UU Sisdikdas Nomor 20 Tahun 2003, kan baru terjadi setelah di Covid datang, selama ini kemana kita..?,”celoteh Ilyas sambil tersenyum.
Diakhiri penyampaian, ia menegaskan guru-guru di Batubara saat ini mengikuti Webinar melalui live youtube direktoratsd.com memanfaatkan alat bantu projector di setiap sekolah. “Saya pastikan mereka itu kepala sekolah, guru dan operatornya karena mengirimkan photo-photonya dari tiap sekolah ke saya dan itu saya yang minta,”tukas Ilyas.
Dalam Webinar tersebut diikuti Dirjen Paud, Dikdas dan Dikmen, Jumeri, Direktur Sekolah Dasar Sry Wahyuningsih, Jabatan Fungsional Madya, Muda di lingkungan Direktorat Sekolah Dasar, DPRD Komisi Bidang Pendidikan, Ka. Bapeda, Ka. BPKAD, Ka. LPMP, Ka. Kemenag, Ka. Dinas Pendidikan se Indonesia serta Ka. UPTD SD dan guru-guru perwakilan se Indonesia yang mengikuti Melalui Live Youtube direktoratsd.com. Narasumber Direktur Sekolah Dasar, Dra. Sry Wahyuningsih, M. Pd., Kadisdik Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur Suratno, SPd MM.(tim/red)