Dinkes Batubara Pencanangan Gerakan Pekan Penimbangan Balita

Foto: Asisten l Pemkab Batubara Rusian Heri S Sos, Kadinkes drg Wahid Kusairi, Lurah Lima Puluh, Camat Andri, Kabid Kemas Fuat Helmi, Ketua TP PKK Kecamatan Lima Puluh Desi Khairani Andri, Ka Puskesmas dr Mhd Nizar diabaikan bersama disela-sela kegiatan.(ersyah/01)

BATU BARA.Ersyah.com lĀ Pemkab Batu Bara melalui Dinas Kesehatan melaksanakan pencanangan gema pelita gerakan bersama pekan penimbangan balita, Rabu (13/1/21) di Posyandu Belimbing Link X Kelurahan Lima Puluh, Kecamatan Lima Puluh, Batubara.

Hadir Bupati Batubara Ir Zahir MAP diwakili Asisten I Rusian Heri S Sos, Kadinkes Batu Bara, drg Wahid Kusairi, Kabid Kemas Abdul Fuat Helmi SKM MKes, Camat Lima Puluh, Lurah Lima Puluh Andre, Ka Puskesmas Lima Puluh dr Mhd Nizar, Ketua TP PKK Kecamatan Ny Desi Khairani Adri Aulia bersama Kader TP PKK.

iklan

Kadis Kesehatan menyebutkan latar belakang Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Disebutkan drg Wahid, Posyandu mempunyai peran yang cukup penting terutama dalam pemantauan pertumbuhan balita. Terjadinya masalah gizi pada balita akan segera diketahui secara dini jika balita selalu rutin terpantau di Posyandu.

Selain untuk menjaring masalah kesehatan secara dini Posyandu juga menjadi metode pemantauan pertumbuhan yang menggambarkan kondisi status gizi balita di Kabupaten Batubara.

Melakulan pemantauan perkembangan balita, melakukan intervensi terhadap balita yang mengalami gangguan perkembangan tubuh.

Selain itu Posyandu juga berfungsi memantau perkembangan degan sasaran bayi, balita, ibu hamil, dan ibu nifas.

Kadis Kesehatan menyebutkan pencanangan gema pelita gerakan bersama pekan penimbangan balita merupakan upaya pemetaan pemetaan status gizi balita sebagai bagan balita. Ini merupakan dasar dan acuan penentu kebijakan dan intervensi dalam penurunan stunting di Batubara.

Berdasarkan evaluasi program masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara tahun 2020, cakupan balita yang ditimbang berat badannya mencapai 61,20% dari target 60%.

Cakupan balita yang memiliki Buku KIA atau KMS mencapai 88,53% dari target 60%.

Kemudian cakupan balita yang naik berat badannya ditargetkan 80% namun diperoleh hasil 82,82%.

Kemudian prevalensi balita stunting mencapai 7,45% lebih rendah dari target nasional sebesar 24,1 %.

Prevalensi balita wasting (balita sangat kurus dan kurus) dari target nasional 8,1% namun dapat ditekan menjadi 3,65%.

Prevalensi balita underweight (balita gizi kurang) dapat ditekan dari target nasional 16% menjadi 4,88%.

Meski begitu, Kadis Kesehatan mengakui prevelansi yang dicapai masih belum menggambarkan kondisi yang ada karena persentase input data masih sekitar 53, 08%.

Dengan kondisi diatas, drg Wahid menyebutkan perlu pencanangan aksi gema pelita gerakan bersama pekan penimbangan balita.

Bupati Batubara Ir Zahir MAP melalui Asisten l Pemkab Batubara Rusian Heri S Sos mengatakan, program gizi masyarakat merupakan bagian terpenting dalam pembangunan yang menjadi investasi utama dalam pengembangan SDM, status gizi ini termasuk indikator menciptakan SDM unggul satu negara di masa depan. Masalah kekurangan gizi di Indonesia cukup tinggi, kurang (underweight) gizi pendek (stunting) gizi kurus (wasting).

Ini terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun atau periode 1000 hari pertama kehidupan, sehingga perlu dilakukan kegiatan pemantauan pada balita minimal dua kali setahun. Kabupaten Batubara yang ditetapkan sebagai kabupaten lokus penurunan gizi stunting di Provinsi Sumut tahun 2021. Ini tantangan bagi kita bersama untuk intervensi penanganan dengan aksi yang terintegrasi dan terkonvergensi antara dinas instansi terkait, TP PKK, Ormas, LSM, media massa, kader kesehatan serta kader pembangunan manusia.

“Melalui Gema Pelita (Gerakan Bersama Pekan Penimbangan Balita) menjadi aksi nyata memantau pertumbuhan dan perkembangan balita yang rutin dilakukan bulan posyandu di Desa, Kelurahan, diwilayah Kabupaten Batubara. Semoga semakin tinggi tingkat kesadaran masyarakat untuk membawa bayinya ke posyandu terdekat,”harapnya.(red.01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *