Rabat Beton Desa Perk Kanopan Ulu Labura Diduga Tidak Sesuai RAB

Foto: Ketebalan cor rabat beton jalan yang tidak merata di jalan Dusun lll Banyuwangi, Desa Perkebunan Kanopan Ulu, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura, diduga dikerjakan asal -asalan dan tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).(ersyah/F.Sinaga)

LABURA.Ersyah.com l Pekerjaan pembangunan rabat beton di Dusun III Banyuwangi, Desa Perkebunan Kanopan Ulu, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura, diduga dikerjakan asal -asalan dan tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Soalnya, proyek pengecoran jalan sepanjang 290 meter bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2020 sebesar Rp 253.000.000; itu diduga banyak kejanggalan. Seperti, besi beton tikar yang terpasang tidak sesuai besaran incinya, sebab besi yang digunakan ukuran 8 inc dan 10.inc. Yang seharusnya menggunakan besi standart ukuran 12 inc.

iklan

Sejumlah kalangan masyarakat Dusun III Banyuwangi, Desa Perkebunan Kanopan Ulu, Kecamatan Kualuh Hulu, menyesal atas hasil  pengerjaan rabat beton tersebut.

Bahkan menurut masyarakat, Minggu (7/2/21), besi tikar yang dipasang dalam jalan rabat beton itu tidak semua menggunakan besi tikar. Melainkan menggunakan besi yang dirakit secara manual.

Pemasangan besi rakitan yang terpasang untuk tulang coran dikelang – kelang, jarak 5 meter.

“Jalan itu nantinya kan dilalui mobil berat truck coldiesel, tidak tertutup kemungkinan akan cepat mengalami kerusakan akibat tidak meratanya besi beton yang terpasang, pasti cepat rusak,”keluh warga yang minta namanya disembunyikan.

Hasil investigasi wartawan bersama warga di lokasi proyek, ketebalan jalan rabat beton yang dihamparkan tidak merata dan bervariasi ukuran ketebalannya antara 12 cm sampai 18.

Sementara, menurut ukuran sesuai Plank proyek tersebut dengan Volume panjang 290 meter Lebar 3,5 meter ketebalan 20 cm.

Kepala Desa Perkebunan Kanopan Ulu Sangadi yang dikonfirmasi wartawan  dikediamannya Jum’at (4/2/2021) lalu terkait dengan tidak meratanya pemasangan besi beton dan ketebalan hamparan beton dalam pekerjaan tersebut, terkesan buang badan.

“Terserah sama abang lah kalau mengenai itu,”kilahnya.

Disinggung pengerjaan tidak menggunakan molen saat mengaduk semen rabat beton, Sang pamong desa tersebut memilih bungkam dan terlihat gugup.

Ironinya lagi, saat diminta memperlihatkan berkas RAB pelaksanaan cor beton itu sang Kades malah berkata tidak bersahabat.

“Apa mau abang penjarakan saya rupanya,”ketus Kades sambil berlalu meninggalkan wartawan dengan alasan  mau pergi bersama istrinya.(F. Sinaga)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *