Soal Rabat Beton Tidak Sesuai RAB, Camat dan Inspektorat Labura Sudah Tau

iklan

Foto: Pekerja saat mengerjakan Rabat Beton secara manual di Dusun III Banyuwangi, Desa Perkebunan Kanopan Ulu, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura yang didug asal-asalan dan tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).(ersyah/F. Sinaga) 

iklan

LABURA.Ersyah.com l Terkait pengerjaan proyek pembangunan rabat beton di Dusun III Banyuwangi, Desa Perkebunan Kanopan Ulu, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura yang di sinyalir dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) terus menjadi sorotan, Selasa (9/2/21).

iklan

Camat Kualuh Hulu Suwedi S Sos mengaku sudah mengetahui masalah rabat beton di Dusun III Banyuwangi, Desa Perkebunan Kanopan Ulu tersebut dari pemberitaan media. Ia akan menunggu hasil dari pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Labura.

“Sudah dibaca, Itukan belum diperiksa Inspektorat, nanti kalau sudah di lakukan pemeriksaan baru bisa di ketahui hasil nya sesui tidak dengan pagu nya,”ungkap Camat

Sementara Plt. Kepala Inspektorat Nurrahman S Sos saat di konfirmasi menjelaskan dalam waktu dekat akan melakukan pemeriksaan.

Nurrahman meminta kepada masyarakat dan LSM jika menemukan kejanggalan dalam pengerjaan proyek dana desa untuk membuat surat tertulis kepada Inspektorat Labura agar di tindak lanjuti.

“Kita sudah dengar pemberitaan nya, dalam waktu dekat akan kita lakukan pemeriksaan bang. Jika ada temuan terkait kecurangan dalam pembangunan yang menggunakan dana desa segera kirimi surat kepada kami bang,”tegasnya.

Foto: Ketebalan cor beton berpariasi diduga tidak sesuai RAB.(ersyah/F.Sinaga)

Disisi lain, Wakil Ketua DPD LSM Strategi Kabupaten Labura Muhammad Jono Sitorus menegaskan segera mungkin melayangkan surat dan meminta agar Inspektorat segera melakukan Investigasi terhadap dugaan pengerjaan proyek yang asal jadi dan tidak sesuai RAB. Apa lagi pengerjaan rabat beton jalan sepanjang 290 meter bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2020 sebesar Rp 253.000.000; itu diduga banyak kejanggalan. Seperti, besi beton tikar yang terpasang tidak sesuai besaran incinya, sebab besi yang digunakan ukuran 8 inc dan 10 inc. Yang seharusnya menggunakan besi standart ukuran 12 inc.

Bahkan hasil investigasi wartawan bersama warga di lokasi proyek, ketebalan jalan rabat beton yang dihamparkan tidak merata dan bervariasi ukuran ketebalannya antara 12 cm sampai 18.

Sementara, menurut ukuran sesuai Plank proyek tersebut dengan Volume panjang 290 meter Lebar 3,5 meter ketebalan 20 cm.

Sebelumnya, Kepala Desa Perkebunan Kanopan Ulu Sangadi yang dikonfirmasi wartawan  dikediamannya Jum’at (4/2/2021) lalu terkait dengan tidak meratanya pemasangan besi beton dan ketebalan hamparan beton dalam pekerjaan tersebut, terkesan buang badan.

“Terserah sama abang lah kalau mengenai itu,”kilahnya.

Disinggung pengerjaan tidak menggunakan molen saat mengaduk semen rabat beton, Sang pamong desa tersebut memilih bungkam dan terlihat gugup.

Ironinya lagi, saat diminta memperlihatkan berkas RAB pelaksanaan cor beton itu sang Kades malah berkata tidak bersahabat.

“Apa mau abang penjarakan saya rupanya,”ketus Kades sambil berlalu meninggalkan wartawan dengan alasan  mau pergi bersama istrinya.(F. Sinaga)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *