
BATU BARA.Ersyah.com l Bupati Batubara Ir Zahir MAP didampingi Kandinkes drg Wahid Kusairi, beberapa OPD, Ketua TP PKK Ny Maya Indriasari Zahir SE dan Tim Satgas Covid-19 Batubara menyambut kepulangan 221 Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Kamis malam (11/2/21), sekira pukul 01.30, di Pelabuhan Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai.
Para TKI ini sempat terlantar dan tertahan di Malaysia akibat kebijakan lockdown di negeri jiran tersebut.

Dari 221 TKI yang pulang, sebanyak 215 orang warga Kabupaten Batubara dan 6 orang luar dari Batubara.
“6 orang ini merupakan titipan Kedubes RI di Malaysia dan 6 lainnya sedang dalam kondisi sakit. Proses pemulangan mereka ini sudah cukup lama, karena adanya kebijakan PSBB (lockdown) di Malaysia. Jadi, hari ini baru bisa terkabulkan,”kata Bupati Zahir didampingi Kadis Kesehatan drg Wahid Khusyairi, Kadis Perhubungan Jonnis Marpaung dan Ketua TP PKK Ny Maya Indriasari Zahir SE, dihadapan wartawan.
Zahir jelaskan, para TKI yang dipulangkan tersebut selama ini sudah tidak bekerja lagi di Malaysia karena lockdown yang diberlakukan pemerintah setempat. Bahkan yang dipulangkan ini nantinya akan dikarantina dahulu di rumah karantina Batubara Semuanya mereka tidak ada pungutan biaya sepeserpun.
“Mereka yang dipulangkan ini macam-macam, ada yang kena lockdown, pabriknya tidak buka, tidak boleh bekerja. Kemudian warga asing mungkin tidak boleh bekerja di sana,”katanya.
Menjawab 6 orang titipan Kedubes RI, Zahir menjelaskan mereka masih warga Sumatera Utara, dan ikut dalam rombongan pemulangan dari Batubara.
“Mereka masih warga Sumatera Utara, jadi ikut rombongan ini,”jelasnya.
Menurut Bupati Zahir, dalam pemulangan para TKI, Pemkab Batubara hanya menanggung biaya feri dari Port Klang ke Tanjungbalai, kemudian transportasi ke Batubara sampai ke Karantina serta biaya kepulangan ke rumah masing-masing.
“Di luar itu kita tidak tanggung ya,”terang Bupati.
Usai pemeriksaan dokumen dan pendapatan, para TKI tersebut dibawa ke Gedung Karantina Covid-19, SMK Negeri 1 Desa Kuala Gunung, Kecamatan Datuk Lima Puluh, Batubara, untuk pemeriksaan dan pengecekan kesehatan lanjut.
Sementara itu, 6 TKI yang dalam kondisi sakit dipisahkan dan dibawa ke mobil ambulans yang telah disediakan untuk kemudian dirawat di RSUD Batubara.
“Semoga hal ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat terkait pemulangan TKI di waktu lalu. Kami Pemkab Batubara pastinya selalu berupaya dalam memperjuangkan nasib para TKI Batubara yang tidak lagi bekerja di Malaysia akibat ada pandemi Covid-19. Untuk itu, marilah kita bersama saling mendukung dan bersinergi antara pemerintah dan masyarakat demi kemajuan Kabupaten Batubara tercinta,”pinta Zahir.(red.01)
