JATIM.Ersyah.com I Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Indonesia mencatat ada 14 orang meninggal, luka berat 35 orang, luka ringan 21 orang dan terdampak awan panas guguran sera debu vulkanik sebanyak 5.205 jiwa.
Akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/21).
Masyarakat terdampak awan panas guguran terdapat di dua kecamatan, sedangkan debu vulkanik di delapan kecamatan.
Demikian disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari terkait data terbaru terkait erupsi Gunung.
Menurut Abdul Muhari, 1.300 orang sudah berada di pengungsian dan beberapa korban yang mengalami luka bakar di tubuhnya. 35 orang yang terluka berat kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit yang berbeda. Delapan orang dirawat di RS Dokter Haryoto Lumajang, 16 orang di RSUD Pasirian, tiga orang di RS Bhayangkara Lumajang, dan delapan orang di Puskesmas Penanggal.
“Hari ini total korban meninggal dunia 14 orang,”terangnya.
Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin menyebutkan, Gunung Semeru erupsi, lahar panas pun menuju ke areal pertambangan pasir, hingga membuat para korban terlambat menyelamatkan diri di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
“Belum terdeteksi berapa jumlah warga sini yang terluka. Tadi tiga warga dengan kulit terkena lahar panas. Mereka sopir dari luar desa,” ujarnya
Sementara Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro menjadi salah satu desa yang terdampak paling parah. Abu vulkanik menutupi hampir semua dusun yang hanya berjarak sekitar dua kilometer dari jalur lahar panas.
“Sekarang warga ngungsi di balai desa, sedangkan yang kena luka bakar langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan,”sebutnya.
Informasi di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dikabarkan banyak warga terisolasi. Abu vulkanik hampir memadati setiap rumah warga dan jalan.
Meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Semeru bersamaan guguran awan panas, Sabtu (4/12/21) sekira pukul 15.30 dan mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.(tim.red01)