Kalah Dari Dewa United, Head Coach PSMS Mohon Maaf

Foto: Pemain PSMS Medan berebut bola dengan pemain Martapura Dewa United pada babak 8 besar Liga 2 2021 grup Y.(foto.Tribun)

BEKASI.Ersyah.com l  PSMS Medan menelan kekalahan pada laga melawan Martapura Dewa United.

Mimpi skuad Ayam Kinantan naik kasta ke Liga 1 musim depan kandas, ditambah gol kontroversial yang disahkan wasit.

iklan

Terkait masalah itu, Head Coach Ansyari Lubis sangat menyayangkan pertandingan tidak membuahkan hasil yang baik. Sebab begitu banyak peluang untuk PSMS Medan namun belum bisa dikonversi menjadi gol.

“Kanj mohon maaf kepada para suporter yang sudah hadir dan menonton dari layar kaca bahwa kita belum bisa memberikan kemenangan,”kata Ansyari Lubis

saat dihubungi melalui selulernya, Sabtu (25/12/21).

Sementara pemain PSMS Medan Afiful Huda mengaku pertandingan sangat tidak memuaskan. Menurutnya, PSMS Medan lebih unggul dalam penguasaan bola saat pertandingan.

Ia meminta maaf kepada para suporter, termasuk yang sudah hadir ke Stadion Pakansari Cibinong, Bogor. “Kami belum bisa memberikan kemenangan dan kami mohon maaf,”ujarnya.

Sedangkan Kapten PSMS Syaiful Ramadhan mengaku tidak mampu meredam emosi di dalam dirinya. Hingga akhirnya dia melakukan pelanggaran yang sangat keras di masa injury time, membuat satu pemain Dewa United terkapar.

Ia sadar risiko yang dihadapi, yakni kartu merah. Dia sudah melepaskan ban kapten sebelum wasit mengeluarkan kartu merah untuknya.

Syaiful berjalan meninggalkan lapangan. Tidak lama kemudian wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir

Laga pamungkas perempat final Liga 2, PSMS Medan melawan Martapura Dewa United berlangsung di Stadion Pakansari Cibinong, Bogor, Kamis (24/12/2021) kemarin.

Martapura Dewa United menciptakan gol 1 , dimenit ke-88 yang dicetak Dwi Rafi Angga ke gawang PSMS Medan.

Para pemain PSMS Medan tidak terima, menganggap gol tidak sah.

Sebelum berhasil mendapatkan bola, Angga terlihat seperti telah melanggar bek PSMS Medan, Sabil.

Terlihat ada sekali dorongan menggunakan tangan kanan ke bahu Sabil, membuat bek itu langsung jatuh.

Bola di udara, sedang dikejar Angga berhasil ditangkap Abdul Rohim, yang saat itu menangkap bola sambil melompat.

Kemudian terjadi benturan antara Rohim dan Angga saat kiper  mendarat, membuat bola lepas dari pelukan Abdul Rohim.

Kiper PSMS Medan sudah menangkap bola dan direbut pemain Dewa United.

Angga melihat bola yang menggelinding itu, melepaskannya ke dalam gawang PSMS hingga disahkan wasit.

Pemain PSMS melakukan protes keras kepada wasit dan para hakim garis. Namun perangkat pertandingan itu tidak ada yang menganggap terjadi pelanggaran di masa yang genting itu.

Semua satu kata untuk menyatakan gol yang terjadi sah. Wasit tidak mau mengubah keputusannya, tetap mengesahkan gol tersebut.(ayu.red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *