MEDAN.Ersyah.com l Perjuangan PSMS Medan gagal menembus Liga 1, di babak delapan besar Liga 2, 2021.
Prestasi tidak memuaskan ini, tentunya dipengaruhi dan sangat berdampak bagi keberlangsungan PSMS Medan kedepan dan perbaikan harus dilakukan.
Pengamat sepak bola, Indra Efendi Rangkuti, sebaiknya semua pihak bermuhasabah (introspeksi) diri dan tidak saling menyalahkan.
“Kalau menurut saya, sebaiknya semua pihak introspeksi diri. Tidak usah saling tunjuk, si ini begini dan yang lain begitu. Harus ada revitalisasi (penataan ulang),”ujar Indra Efendi Rangkuti, Minggu (2/1/22) di Medan.
Menurutnya, kunci menjadi sebuah klub yang profesional harus memenuhi tiga hal. Pembinaan, Pengelolaan manajemen dan kemandirian finansial. PSMS Medan mesti memiliki program pembinaan yang bagus. Bila perlu pemberdayaan pemain lokal Medan mesti diberi kesempatan agar terciptanya sebuah regenerasi.
“Klub-klub besar pastinya punya program pembinaan yang baik. Pemain lokal juga harus diberi kesempatan. Banyak pemain Medan yang tampil bagus di klub lain. Bisa saja nanti pemain Medan biayanya lebih murah dan kualitasnya lebih baik,”ucapnya.
Untuk pengelolaan manajemen, seharusnya dalam kepengurusan pembagian tugas lebih tepat sasaran dan jelas. Misalnya saja, ada yang bertanggung jawab mencari pemain, sponsorship dan keuangan.
Setelah itu terpenuhi, upayakan PSMS Medan mencapai kemandirian finansial. Maksudnya, bisa meyakinkan sponsor atau investor.
“Sponsor itu mau datang karena melihat ada yang positif di klub. Jangan lagi nanti, sponsor itu datang karena persoalan begini dan begitu. Itu saya kira, ya,”tambahnya serius.
Hal ini lah yang mestinya bisa dipenuhi PSMS Medan sebagai langkah perbaikan demi target lolos Liga 1 musim depan.
Terkait kabar pembubaran, Manajemen, Pemain dan Official, Indra mengatakan, pembubaran bagaimana yang dilakukan.
“Harus jelas apanya yang dibubarkan, ya. Ini kan cuma pemain sama pelatih,”tukasnya (ayu.red01).
