Sayembara Pemkab Batubara Ditunda, Ini Kata Ketum PB Gemkara

Foto: Ketua Umum PB Gemkara Drs Khairul Muslim, inzet surat penundaan Sayembara disign lambang daerah Kabupaten Batubara.

BATUBARA.Ersyah.comPemerintah Kabupaten Batubara akhirnya menunda pelaksanaan sayembara perubahan lambang daerah. Setelah menimbulkan polemik ditengah masyarakat dan menimbulkan ketersinggungan.

Penundaan itu diterbitkan Rabu (12/1/22) melalui surat pengumuman penundaan sayembara perubahan lambang daerah Kabupaten Batubara tahun 2022, Nomor: 001.3/ 0187 2022.

iklan

Dalam surat disebutkan, Menindaklanjuti Pengumuman Sayembara Perubahan Lambang Daerah Tahun 2022 Nomor: 001.3/0127/2022 tanggal 10 Januari 2022. Lomba Sayembara

Perubahan Lambang Daerah Batubara. Berkenaan dengan hal tersebut, Kami sampaikan bahwa Sayembara Perubahan Lambang Daerah Batubara dengan ini ditunda sampai dengan waktu yang akan ditentukan.

Surat penundaan tersebut ditandatangani  Sekretaris Daerah Kabupaten Batubara Sakti Alam Siregar SH.

Atas penundaan itu, Ketua Umum PB Gemkara Drs Khairul Muslim mengatakan, Pemkab Batubara cukup responsif dan memiliki kepekaan terhadap psikologis masyarakat Batubara. Ini dapat dijadikan evaluasi di internal Pemkab Batubara.

“Ada indikasi terjadi kelemahan dalam proses pengambilan kebijakan. Pelaksanaan sayembara lambang daerah Batubara , dapat dilihat ada kelemahan disitu. Antara lain, kelemahan substantif dan kelemahan administratif,”ujarnya.

Kharul Muslim, kelemahan substantif ini mengingat berkaitan dengan lambang daerah ,maka harus ada sikap kehati-hatian. Tidak semudah itu ,butuh proses panjang dalam upaya merubah lambang daerah yang sudah di Perda-kan, salah satunya melakukan uji publik.

Kelemahan administratif bisa dilihat dari masa pendaftaran sayembara hanya dua hari (10-11 Januari 2022).

“Jelas penyelenggaraan sayembara  tidak efektif, padahal sayembara ingin mendapatkan masukan dari peserta tentang disign lambang yang terbaik. Kalau hanya dua hari diberi waktu pendaftaran , tidak banyak diperoleh disign lambang yang dibutuhkan untuk diseleksi. Ini sangat lemah dari aspek administrasi,”ungkapnya.

Selain itu kata Khairul Muslim, Bupati Batubara perlu hati – hati, bisa saja muncul ide merubah lambang daerah sebagai upaya politik untuk melemahkan kepemimpinan Bupati Zahir.

“Hati -hati. Jangan sampai ini menjadi pelemahan,”pesannya.(red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *