LABURA.Ersyah.com l Audit kasus stunting merupakan salah satu kegiatan prioritas sebagaimana dimaksud dalam peraturan badan kependudukan dan keluarga berencana nasional nomor 12 tahun 2021 tentang rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting indonesia tahun 2021-2024.
“Audit kasus stunting ini bertujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan agar kasus serupa tidak terjadi dimasa yang akan datang,”kata Wakil Bupati (Wabup) Labura H Samsul Tanjung ST MH saat menghadiri Desiminasi hasil informasi Audit Kasus Stunting Tahap II Kabupaten Labura, Selasa (28/11/22) di Aula Ridho Yaman Kantor Bupati Labura, Sumatra Utara.
Kegiatan itu dilaksanakan Tim Pakar Profesi Dokter Spesialis Obgyn, Dokter Spesialis Anak, Ahli Gizi, Pakar Psikolog, Tim audit kasus stunting Kabupaten Labura tahun 2022, bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
H Samsul Tanjung yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menyampaikan, dilaksanakan audit kasus stunting ini diharapkan bisa menjadi acuan penanganan dan pencegahan yang tepat untuk mencapai target penurunan stunting yang telah disepakati bersama ketika pelaksanaan rembuk stunting untuk menjadi zero pada tahun 2024.
“Saya menghimbau seluruh agar setiap sasaran yang terdiri dari calon pengantin, ibu hamil dan ibu pasca bersalin dan anak stunting melaporkan ke tim pendamping keluarga (TPK) dan kader pembangunan manusia (KPM) yang ada di desa dan kelurahan bapak/ibu. Untuk melakukan konsultasi, pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, demi Kabupaten Labura hebat yang melahirkan anak sehat untuk masa depan bangsa,”pinta Wabup Samsul.
Hadir Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga TP.PKK Ny dr.Hj Zuhriani Samsul Tanjung, Kepala DPPKB Erni Malinda Napitupulu S.Km, Kadis Kesehatan Hj.Jannah S.Km MM, Tim Pakar dari Ahli Obgyn Dr.H Abdurrohim Lubis SpOg.
Sementara melalui Zoom, Tim Pakar Psikolog Rahma Dani Hidayatin S.Psi, MKes, Tim Pakar Ahli Gizi Ecia Meilona Koka S.Km MKes.(f.sinaga)
