ASAK Percepatan Penurunan Stunting Labura

    iklan
    Foto: Wakil Bupati Labura H Samsul Tanjung ST MH didampingi Sekda H Muhammad Suib SPd MM diabadikan bersama Tenaga Ahli Regional 1 Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian  Dalam Negeri Rijal Efendi, Kepala OPD Labura, Camat dan Lurah disela-sela kegiatan.(ersyah/d.sinaga)

LABURA.Ersyah.com l Analisis Situasi Aksi Konvergensi (ASAK) percepatan penurunan stunting Kabupaten Labura, Senin (20/2/23) di Aula Bram Tarigan Kantor Bupati Labura, Sumatra Utara.

Kegiatan dibuka Wakil Bupati (Wabup) Labura H Samsul Tanjung ST MH didampingi Sekda H Muhammad Suib SPd MM dan dihadiri Tenaga Ahli Regional 1 Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian  Dalam Negeri Rijal Efendi, Kepala OPD Labura, Camat dan Lurah.

Dalam sambutan Wabup Samsul Tanjung menyampaikan, analisis situasi merupakan aksi pertama dari 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang diawali tahap perencanaan dan pelaksanaan hingga pemantauan dan evaluasi.

iklan

“Acara ini juga menentukan arah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam menanggulangi permasalahan stunting, serta program yang telah direncanakan dapat direalisasikan dengan baik,”ujarnya.

Wabup Samsul, stunting adalah kondusi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Stunting tidak hanya mengenai hambatan pertumbuhan, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal.

“Hasil survei status gizi Indonesia, Kabupaten Labura menunjukan tingkat prevalensi stunting turun dari 30,9% ditahun 2021 menjadi 7,3% ditahun 2022. Bahkan berdasarkan data ePPGBM jumlah balita stunting  tahun 2021 adalah 582 balita, turun menjadi 382 balita ditahun 2022,”terang Wabup Samsul.

Untuk itu Samsul meminta kepada kepala OPD agar memastikan program kegiatan percepatan penurunan stunting tahun 2023 menyasar ke desa/ kelurahan lokasi prioritas yang telah ditetapkan serta memstikan program kegiatan percepatan penurunan stunting terakomodir pada renja OPD tahun 2024.

Begitu juga para Camat agar mengkoordinir desa dan kelurahan untuk pastikan setiap tahap kegiatan mulai dari rembuk stunting terleksana dan teralokasikan lewat dana tranfer desa.

“Kita minta melalui 5 paket layanan yaitu, layanan kesehatan ibu dan anak, konseling gizi terpadu, perlindungan sosial, sanitasi dan air bersih serta layanan pendidikan anak usia dini bisa terakomodir,”tutup Wabup Samsul.(F.Sinaga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklan