Polsek Perdagangan Diminta Tangkap Kelompok Pemuda Aniaya Pelajar

Foto: Gw alias Koi berasama temanya memperlihatkan kepada personil Polsek Perdagangan tempat ia dianiaya.(foto diambil saat pengecekan lokasi tempat kejadian)

SIMALUNGUN.Ersyah.com l Seno (48) ayah dari Gw alias Koi (17) warga Dusun VI Desa Mangkai Baru Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara meminta Kepolisian Sektor (Polsek) Perdagangan, Polres Simalungun untuk segera menangkap para pelaku kelompok pemuda aniaya pelajar.

Permintaan itu disampaikan Seno kepada wartawan ersyah.com, Minggu (12/3/23) petang di kediamannya.

Ia meyakini Polsek Perdagangan dapat mengungkap peristiwa penganiayaan putranya tersebut secepatnya dan memprosesnya.

“Kami keluarga berharap kasus ini cepat diproses dan di usut sampai tuntas. Para pelaku bisa segera ditangkap, karena saya khawatir para pelaku masih bisa melukai anak saya kalau belum ditangkap,”ungkap Seno.

Gw alias Koi, seorang pelajar  mengalami sejumlah luka dibagian muka akibat dianiaya puluhan pemuda yang tidak dikenalnya, di Jalinsum Lima Puluh – Perdagangan, tepatnya di depan SPBU Nagori Perlanaan, Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara,Sabtu (11/3/2023) sekira pukul 22.30 Wib.

Akibatnya, Gw alias Koi nyaris tak sadarkan diri dan terpaksa dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis, karena mengalami pendarahan dibagian hidung, rahang kanan bengkak dan kening bengkak memar.

Seno (48) selaku orang tua korban tak terima dan keberatan, sehingga Minggu (12/3/23) pagi membawa Gw alias Koi membuat pengaduan ke Polsek Perdagangan Polres Simalungun, sesuai STPL Nomor STTLP/70/i/2023/SPK. Dan Laporan Polisi Nomor: LP/B/70/11/2023/SPKT/POLSEK PERDAGANGAN/POLRES SIMALUNGUN SUMATERA UTARA tanggal 12 Maret 2023 pukul 10.16 WIB.

“Kami keluarga minta para pelaku agar para pelaku dapat ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku di NKRI,”ungakap Seno.

Usai melakukan Visum di RSUD Perdagangan, pelapor dan korban di bawah personil Polsek Perdagangan untuk mengecek tempat lokasi kejadian penganiayaan.

Sebelumnya, kepada polisi, Gw alias Koi didampingi orang tuanya menceritakan awal kejadian.

Ia bersama 2 orang temannya SND (17) dan RS (23) sekira pukul 22,30 Wib, dari kota perdagangan hendak pulang ke rumah di Desa Mangkai Baru dengan mengendera sepeda motornya.

Namun dalam perjalanan tepatnya di Jalinsum depan SPBU Perlanaan, dirinya dikejar dan dihadang sekelompok pemuda berkisar 10 orang. Salah seorang pelaku tiba tiba lintangkan kenderaannya sambil berkata, “Kalian orang mana” tanya pelaku tersebut.

Mendengar itu korban mengatakan kalau ia warga Desa Mangkai Baru, “Aku orang Desa Mangkai Baru bang,”jawab korban

Pelaku dengan ciri ciri kepala agak botak itu kembali mengatakan, “Kau kan yang mukul cewekku,”ucapnya dengan nada menantang.

Lalu korban menjawab kalau ia tidak mengenal orang yang dimaksud pelaku.

“Gak ada aku memukul cewek abang dan aku juga gak kenal sama cewek abang,”ujar korban.

Meskipun sudah dijawab korban tidak mengetahui, tetapi pelaku tetap saja ngotot kalau yang memukul ceweknya itu adalah korban.

Saat adu mulut itu, tiba – tiba dari arah belakang pelaku lainnya menunjangi korban. Melihat itu para pelaku lainnya juga datang dengan cara membabi buta memukul wajah dan kepala korban, hingga korban hampir tak sadarkan diri.(red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

iklan