Kompetensi Wartawan Jadi Pondasi Pembangunan Batubara

Foto: Bupati Batubara Ir Zahir MAP memakaikan kain songket kepada Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik.(ersyah/01)

BATUBARA.Ersyah.com l Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Batubara sudah beberapa kali melaksanakan ujian kompetensi wartawan (UKW) untuk melahirkan wartawan yang berkompeten dan telah mendapat sertifikat dari dewan Pers, sehingga dalam penyajian berita itu selalu sesuai aturan yang berlaku yaitu undang-undang Pers.

“Saya sangat menyambut baik acara yang penuh persahabatan dan persaudaraan seperti dan Pemerintah Kabupaten Batubara selalu welcome, sebab pada prinsipnya kompetensi wartawan jadi pondasi pembangunan di Kabupaten Batubara,”kata Bupati Ir Zahir MAP pada sambutan Konferensi ke-VI PWI Batubara, Senin (26/6/23) di Aula Rumah Dinas Bupati Kompleks Perumahan Inalum, Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka, Batubara, Sumatra Utara.

iklan

iklan

Zahir mengisyaratkan sebaiknya pemilihan Ketua pengurus organisasi seperti PWI secara persahabatan seperti yang digambarkan Ketua PWI Sumut yang tidak mau intervensi disetiap pemilihan.

iklan

“Saya bilang penuh persahabatan sebab tadi Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik seperti itu ya, kita tidak perlu debeteble, karena itu akan mengundang nuansa yang tidak baik. Ternyata Batubara itu diluarnya saja dilihat membara, tapi didalamnya adem. Buktinya pemilihan Ketua PWI bisa secara aklamasi,”ujarnya.

Bupati juga memancing kelakar tawa yang hadir dengan menyebutkan, kalau Ketua PWI Sumut mau bisa ajanya itu(intervensi-red).

”Dia ecek-ecek nya aja itu bilang pening, sebenarnya gak pening,”ucap Zahir memancing tawa yang hadir.

“Ini kan organisasi sama kayak dengan organisasi lain. Sama punya anggaran dasar, anggaran rumah tangga, kalau mau bisanya batuk, hemm gitu bisa. Namu dia satukan ini supaya tidak dipisahkan. Makanya Ketua biasanya satu malam sebelum acara, dia datang dulu, melihat kondisi, karena ini marwahnya bang Farianda juga kan,”sebut Zahir.

Ia juga menyebutkan nama Kabupaten Batubara, namun tidak punya bara, didalamnya adem saja. Sama dengan diluar situ sampai didalam sini sudah dingin. Batubara mempunyai slogan bisa yang artinya semua bisa, mampu, tapi juga ada bissanya.

“Jadi ini lah kita harus pandai -pandai dia, menimbang sana menimbang sini, kalau gak boleh dong, makanya jadi Bupati Batubara memang harus putra sini, kalau gak bisa jungklak dia. Tak tau dia disini bagaimana, ini kocok sana, kocok,,,kocok,,,kocok gitukan,”ucap Zahir disambut tawa.

Lanjutnya, “Ini memang harus, ya,,,agak piawai lah, kalau ini bisa kita sikapi, kenapa masyarakat Batubara itu sangat santun, baik, tapi bisa juga ganas. Jadi dia bisa santun, bisa redup, tapi kalau gak cocok dia bisa menjadi ini, jadi kita bermain diantara itu karena wartawan kita bagus, nah semua ini bisa dilaksanakan dengan musyawarah, mufakat, gorong royong,”ungkapnya.

Bupati Zahir juga menyampaikan setiap ada kegiatan organisasi yang memerlukan dana agar beritahukan.

“Tapi yang disampaikan misalnya seperti jauh sebelumnya, karena anggaran negara itu tidak bisa seperti perusahaan sesaat dia bisa berubah. Rancangan anggaran belanja, rancangan pendapatan bisa dirapatkan melalui dewan komisaris langsung panggil rapat berubah. Kalau pemerintah punya aturan dia, ada R.APBD, ada P.APBD, yang ini setahun dua kali dan ketika ini sudah di ketok berjalan sesuai rancangan yang disepakati bersama DPRD,”tambanya.

“Jadi kalau seperti yang disampaikan Abangda Farianda ada kegiatan di Bulan September cepat dikasih tau bang. Sehingga dalam perubahan APBD itu kita bisa mengalokasikan, jadi tidak sipatnya dadakan, kalau itu tidak ada jadi kita tektean (gotong royong), kita selesaikan, ya ini tanggung jawab negara juga bahwa PWI itu hadir atas sebuah regulasi yang diatur undang-undang.

Sehingga semua kegiatan dia pemerintah harus bertanggungjawab, sepanjang itu untuk peningkatan sumber daya dalam uji kompetensi, pelaksanaan reorganisasi, Rakernas, Rakerwil, dikasih tau kita, jadi di P.APBD kita bisa alokasikan dalam bentuk hibah. Sehingga nantinya disana itu bisa segera gembira dan bahagia itu yang kita harapkan,”bebernya.

Zahir juga bilang untuk itu semua harus menjalin komunikasi dengan baik.

“Ketuanya harus bisa membentuk membangun komunikasi yang baik. Kalau gak terbangun komunikasi kan jumpanya payah, datang dari depan, dari belakang awak keluar. Biasa awak naik mobil ini, pindah awak naik mobil sana, kan tak ada tak salah awak, uda lewat, aduh dinda kok gak ngomong,itu lah trik, coba kalau ngomong, ini tak ada, ini lah dinda pada padai lah itu, kan tak salah juga,”sentil Zahir.

Dalam kesempatan itu Bupati Zahir mengharapkan wadah organisasi wartawan yang ada bisa lebih maju, lebih mandiri, sejahtera dan regius sangat diharapkan sebagai wadah pers nasional yang ada di Kabupaten Batubara.

Sebab itu sangat penting untuk menjamin insan pers dibawah naungan PWI adalah wartawan -wartawan profesional dan benar memahami kode etik jurnalistik sehingga menjadi wartawan yang berkompeten yang dilindungi undang-undang serta dewan pers Indonesia.

“Saya mengajak seluruh rekan insan pers untuk dapat ikut serta membangun Kabupaten Batubara dengan kerja jurnalistik yang berkualitas. Saya berharap rekan-rekan wartawan yang tergabung PWI kiranya dapat senantiasa memupuk kesadaran dan komitmen tinggi dalam perannya sebagai salah satu unsur penting terhadap pondasi pembangunan Kabupaten Batubara yang kita laksanakan secara demokrasi,”ajaknya.

Semangat untuk mewujudkan kehidupan pers yang tidak hanya merdeka, tapi juga profesional, bermartabat serta terlindungi hak nya masyarakat untuk memperoleh informasi yang tepat, cermat, akuntabel. Apalagi tahun depan masuk tahun politik. Tahun depan ini harus berhati-hati, seperti kemarin kita baca sesama soal sebuah Ponpes.

“Saya pikir kalau itu betul seperti beri berita termasuk di tik tok IG dimana -mana , seharusnya ini sudah selesai. Saya pernah kesana, itu seluruh jati yang ada dihalamannya saya yang tanaman itu. Ada satu juta lebih disitu, waktu saya bekerja di Jawa pada waktu itu,”cerita Zahir.

Acara ini turut dihadiri Farianda Putra Sinik bersama pengurus PWI Sumut, Pengurus PWI Tanjung Balai, PWI Asahan, Sergai serta undangan lainnya.

Sebelumnya, Farianda Putra Sinik mengharapkan kepengurusan PWI Batubara yang baru dapat membawa dan mengembangkan organisasi lebih baik lagi serta menciptakan wartawan yang berkompeten.

“Saya setiap pemilihan pengurus baru tidak pernah intervensi dan ini yang saya sampaikan dengan kawan-kawan pengurus PWI di Sumut. Kadang-kadang ada juga daerah yang kepala daerahnya turut campur. Ini yang membuat ribet dan pening,”ucap Farianda.(red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *