Melalui Program BABE LUCU, Inalum Dorong Lumbung Cabai Sumut

Foto: Insan Inalum saat meninjau pertanian cabai di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara.(foto: Humas Inalum)

BATUBARA.Ersyah.com l PT Inalum meresmikan Program Desa Binaan BABE LUCU atau Batubara bersama Lubuk Cuik, dimulai tahun 2020, di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara.

“Program tersebut adalah salah satu upaya peningkatan perekonomian masyarakat di Kabupaten Batubara melalui Swasembada cabai atas kemandirian masyarakat di sekitar Perusahaan yang kebetulan merupakan desa lumbung cabai Sumut,”kata Vice President (VP) Corporate Social Responsibility (CSR) PT Inalum Ali Hasian melalui siaran persnya, Rabu (19/7/23) diterima ersyah.com.

iklan

iklan

Hampir tiga tahun program itu sudah berjalan membuat capian kinerja di Desa Lubuk Cuik terus meningkat. Ini terlihat dari penghasilan petani yang menghasilkan akumulasi ekonomi hingga Rp42,6 miliar pertahun dan mendukung aktivitas produktif ekonomi lebih dari 400 petani cabai.

iklan

“Program BABE LUCU ini ternyata terbukti dapat meningkatkan pendapatan petani setempat yang didominasi petani cabai. Adanya pogram tersebut bisa membuat berbagai inovasi baru dari olahan cabai dengan pengembangan produk bahan dasar cabai kering seperti, saus dan abon cabai.”ujarnya.

Menurut Ali, selain nilai ekonomi meningkat, program BABE LUCU ini menciptakan 34 Ha lahan produktif sebesar 40% dengan nilai klaim 20% irigasi senilai Rp3,4 miliar per tahun. Melalui program ini juga menciptakan pengembangan lahan baru 6,8 Ha dengan penanaman dilahan baru tersebut selama 3 tahun atau mencapai 50% Ha, pertanian tahunan, senilai 550 juta per tahun dan total nilai ekonomi dari 85 Ha lahan menciptakan Rp42,6 Miliar per tahunnya.

“Selama program ini berjalan, Desa Lubuk Cuik mendapatkan irigrasi teknis yang optimal dan mampu melahirkan efisiensi serta optimalisasi penggunaan air permukaan (aliran air sungai). Pertanian cabai juga bernilai ekonomis dengan tetap terjaganya lahan pertanian yang produktif, sehingga memiliki alasan ekonomi dan sosial dalam menahan laju konversi dari lahan pertanian ke pembangunan perumahan atau perkebunan yang lebih memberikan dampak degradative,”jelas Ali.

Ia berharap dengan adanya Program BABE LUCU, kiranya dapat membantu masyarakat Lubuk Cuik menghadapi situasi yang sulit, apalagi harga cabai yang tidak menentu.

“Saya optimis, adanya program ini masyarakat dapat terus maju dan berkembang dengan melakukan inovasi – inovasi baru dengan hasil penennya. Kami juga berkontribusi pada program BABE LUCU ini dengan melibatkan SDM kami, seperti pengerjaan irigrasi yang melibatkan bagian sipil dan lingkungan serta promosi produk yang juga melibatkan tim media dan humas,”tutup Ali.(red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *