7 Baja Polres Mura Ikuti Eksdar dan Pembaretan

Foto: Kapolres Mura AKBP Danu Agus Purnomo SIK MH saat memasang baret kepada Bintara remaja (Baja).(foto. Humas Polres Mura)

MURA.Ersyah.com l Kapolres Musi Rawas (Mura) AKBP Danu Agus Purnomo SIK MH melalui Wakapolres Kompol Harsono SH bersama PJU Polres melepas 7 Bintara Remaja (Baja) Angkatan 49 mengikuti ekspedisi darat (Eksdar).

Sesuai release diterima redaksi ersyah.com, Minggu malam (6/8/23), para Baja mengikuti eksdar dengan menempuh waktu perjalan selama dua jam, menyusuri lokasi Air Terjun Curug Panjang, Desa Durian Remuk, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Mura, Jum’at (4/8/23) start didepan gerbang Mapolres Mura, Sumatera Selatan (Sumsel).

iklan

iklan

Wakapolres Mura Kompol Harsono SH menyampaikan, berkumpulnya para Baja ini untuk kegiatan eskpedisi dikhususkan.

iklan

“Tradisi pembaretan sengaja dilaksanakan sehingga nantinya benar-benar dihargai susahnya mendapatkan baret,”ujarnya.

Baret merupakan lambang kehormatan besar Satuan Samapta, dalam artian mempererat tali silahturahmi personel. Nantinya, akan terlihat sifat individu masing-masing personel, kebersamaan dilihat ketika berada diatas, khususnya melewati beberapa pos mengikuti kegiatan.

“Jaga keselamatan, harus hati-hati dan tetap kerjasama, jaga kekompakan rekan-rekan,”pesan Harsono.

Sekembalinya dari perjalanan ke Mapolres Mura, para Baja disambut Kapolres Mura AKBP Danu Agus Purnomo SIK MH, dan langsung mengikuti Apel tradisi penyambutan dan Pembaretan dihalaman Mapolres Mura.

“Saya mengpresiasi semangat para bintara remaja. Secara langsung terpantau kalau kesemuanya kembali dalam kondisi sehat, tanpa ada kendala saat mendaki dan menerima materi pembekalan dengan baik,”kata Danu.

Menurutnya, semua yang dilaksanakan merupakan tradisi, dimana peserta ekpedisi darat dan pembaretan, setelah mengikuti serangkaian kegiatan yang dimulai berjalan kaki serta mengikuti pembekalan.

“Adik-adik jadikan ini sebuah pengalaman yang kedepannya membuat kita menghargai dan mencintai baret. Apa yang dilalui banyak kenangan, pengalaman pribadi dan untuk diceritakan kepada keluarga. Baret ini adalah sebuah simbol dari kemampuan, khususnya Samapta dimana simbol ini merupakan dasar kepolisian,”ungkap Danu.

Secara pribadi sebagai anggota Polri harus dipedomani, dipahami dan dipraktekan baik dalam kehidupan pribadi saat menjalankan tugas sebagai anggota Polri.

Baret coklat ini simbol menganalisa, memiliki daya juang, merupakan asal mula dan tempat kalian hidup (Pijak), dalam artian Bumi, sebab Samapta harus jadi seorang diandalkan sekaligus dipupuk, ditanam dan bahkan menjadi tulang punggung Polres Mura.

“Harus bisa menjadi mitra masyarakat, penompang masyarakat dalam artian apabila masyarakat melapor meminta bantuan, maka harus memberikan bantuan, pelayanan terbaik untuk masyarakat, tugas seorang Polri yakni, melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum,”papar Danu.

Dia juga berpesan kepada seluruh personil jajaran Polres Mura agar menjadi polisi yang cerdas berbagai hal, seperti negosiator, kepedulian yang sudah dicontohkan hari ini, meningkatkan kesatuan, kepedulian, meningkatkan kemampuan, menjaga fisik dan peralatan.

“Baret itu, bukan gagah-gagahan sebagi Polri, tapi mempunyai simbol gagah dalam bermitra, empati menjalankan tugas dengan kemampuan sebagai anggota Polri. Saya berpesan dan berharap kepada personel serta adik-adik, jadilah polisi yang bermitra dan dicintai masyakarakat, membantu semaksimal mungkin sesuai harapan masyarakat,”tutupnya.(red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *