Yasyir Ridho Loebis Sebut Keberhasilan Edy Rahmayadi Terukur

Foto: Yasyir Ridho Loebis.

MEDAN.Ersyah.com l Sejak September 2018 hingga akhir masa jabatannya pada 5 September 2023, ada beberapa hal yang dapat mengukur keberhasilan Edy Rahmayadi selama menjabat sebagai Gubernur, satu diantaranya adalah berjalannya pembangunan sesuai visi misi dan RPJMD.

Hal itu disampaikan Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) dari Fraksi Golkar Yasyir Ridho Loebis kepada wartawan.

iklan

iklan

“Pertama untuk memberikan nilai itu kita harus objektif. Ukuran apakah itu berhasil atau tidak, dapat kita lihat dari visi misinya sebagai calon Gubernur pada masa pencalonan, kemudian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Apakah pembangunan itu dilakukan atau tidak,” ujar Yasyir Ridho.

iklan

Sesuai release diterima redaksi ersyah.com, Senin (4/9/23) dari Diskominfo Sumut, Ridho menyebutkan bahwa dalam kenyataannya memang pembangunan yang direncanakan sejak awal, masih belum sempurna sebagaimana diinginkan. Namun alasan yang dapat diterima semua kalangan, termasuk warga dunia, bahwa setahun kepemimpinan Edy Rahmayadi sebagai Gubenur, bencana non alam berupa Covid-19 melanda seluruh negara.

“Tentu tidak sempurna pembangunan ini, karena ada kendala Covid-19 dan keterbatasan anggaran daerah. Kita tahu, semua anggaran pembangunan saat itu dipotong, termasuk rencana-rencana besar yang disusun, harus ditunda saat itu,”ungkapnya.

Yasyir Ridho mengakui bahwa setelah upaya melewati masa Covid-19, Pemprov Sumut dan semua pihak terkait, Edy Rahmayadi kemudian melanjutkan program pembangunan yang sempat tertunda.

“Jadi setelah itu (urusan Covid-19), kita bisa melihat melalui variabel yang jelas. Pertama ada rencana pembangunan Rumah Sakit Haji bertaraf internasional, pembangunan jalan provinsi 2,7 Triliun. Pembangunan rumah-rumah ibadah dan bantuan sosial. Bahkan tak lupa membangun SDM di kalangan birorkrasi sehingga tercipta pemerintahan yang baik dengan menggunakan pola merit sistem. Artinya itu menunjukkan bahwa Edy Rahmayadi sebagai Gubernur memperjuangkan dan menjalankan janji-janji politiknya, walaupun tidak bisa 100 persen,”ucap Politisi Partai Golkar tersebut.

Lanjut Ridho, ukuran keberhasilan berikutnya, adalah pembangunan di bidang pertanian yang menunjukkann tren positif, khususnya manfaat bagi petani itu sendiri. Seperti penyediaan lahan hingga banyaknya bantuan alat pertanian yang diberikan demi memajukan sektor ini.

“Itu terbukti provinsi Sumatera Utara surplus dalam beberapa komoditi pertanian. Sampai kita memasok juga ke provinsi lain seperti cabai dan sayuran dan kita masih terus melakukan ekspor,”kata Ridho.

Selain itu, Edy Rahmayadi juga merupakan sosok Gubernur yang berhasil mematahkan stigma dan kekhawatiran orang tentang pemimpin yang tersandung masalah hukum. Terbukti hingga akhir masa jabatan selama lima tahun, tidak ada persoalan hukum yang muncul.

“Artinya apa yang dilakukan Edy Rahmayadi itu sudah positif. Beliau adalah Jenderal yang sukses, sekolah di akmil meniti karir dari bawah, hingga sampai menjabat Pangkostrad dengan pangkat Letnan Jenderal. Saat jadi Gubernur, dia bukan lagi jenderal, tetapi menjadi warga sipil,”sebutnya.

Ia juga mengigatkan bahwa DPRD Sumut menerima dengan baik laporan keterangan pertanggungjawaban Edy Rahmayadi sebagai Gubernur.

Di akhir masa jabatan Gubernur Edy Rahmayadi, dirinya menyampaikan apresiasi terhadap upaya membangun Sumatera Utara selama ini, di tengah tantangan wabah dan keterbatasan anggaran yang ada.

“Kita doakan semoga beliau sehat-sehat, apa yang belum tercapai maksimal, dapat dilanjutkan kembali agar rencana besar di awal, bisa terlaksana demi menciptakan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara,”pungkasnya.(red01/RH)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *