DAERAH  

Inalum Mendukung Program Indonesia Net Zero Emission 2060

iklan
Foto: Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende, Vice President Smelter Governance & External Communication Fajri Ramadhan, Dandim 022/Asahan Letkol inf Muhammad Bassarewan, dan Ketua KCTM Azizi SH saat melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai Kabupaten Batubara.(foto.Humas Inalum)

BATUBARA.Ersyah.com l Sebagai bentuk kegiatan tahunan dalam menjaga ekosistem mangrove di kawasan sekitar perusahaan, PT Inalum kolaborasi Komando Distrik Militer (Kodim) 022/Asahan dan Kelompok Tani Cinta Mangrove (KTCM) menanam mangrove, Selasa (2/10/23) di pesisir pantai Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

“Kita mendukung ekosistem mangrove memiliki kemampuan efektif dalam menyerap CO2 hingga 871,9 Ton CO2/ha sebagai usaha perusahaan dalam mendukung program Indonesia Net Zero Emission 2060,”kata Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende.

iklan

Program penanaman mangrove Inalum ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan perusahaan sebagai langkah dalam menjaga ekosistem pesisir di Kabupaten Batubara.

iklan

“Setiap tahun Inalum bersama seluruh pemangku kepentingan dan kelompok masyarakat melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai sekitar perusahaan. Hari ini kami kolaborasi  Kodim 022/Asahan dan KTCM,”ujarnya.

Mahyaruddin Ende, program tanam ini diharapkan bisa kembali dilanjutkan banyak pihak, banyak kolaborasi untuk memberikan manfaat alam dan juga untuk masyarakat yang selama ini mendapatkan manfaat dari mangrove.

“Penanaman kita dilakukan bersama di kawasan Pantai Sejarah Desa Perupuk, Kecamatan Limapuluh Pesisir, Kabupaten Batubara,”sebutnya.

Ende juga menyampaikan, sebanyak 15 ribu bibit mangrove ditanam bersama pihak yang selama ini menjadi rekanan Inalum dalam melakukan rehabilitasi lahan mangrove di Kabupaten Batubara.

PT Inalum sejak 2014 hingga saat ini konsiten mendorong rehabilitasi lahan mangrove di pantai, bekerja sama dengan KTCM diketuai Azizi SH.

Selain itu, mangrove juga membuat pantai tertata lebih rapi.

“Seperti di Pantai Sejarah Desa Perupuk saat ini memiliki fasilitas pendukung yang lengkap, dari 50 warga sekitar pantai selaku pengelola wisata dan UMKM meraih penghasilan baru dari destinasi ini,”ungkapnya.

Dikesempatan itu Ende memaparkan rangkaian program mangrove tahun 2014 dimulainya pembangunan infrastruktur Nursery Mangrove. Tahun 2015 mulai pembibitan dan penanaman, tahun 2018 Kelompok Tani Cinta Mangrove (KTCM) yang merupakan organisasi mitra program mendapatkan Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKM) dari Kementerian Lingkungan Hidup. Tahun 2019 pembibitan dan penanaman, tahun 2020 inisiasi penataan ekowisata, tahun 2021 penataan area ex-abrasi, tahun 2022 pelatihan batik mangrove dan UMKM hasil mangrove.

Langkah Inalum mendorong konservasi mangrove bersama KCTM telah berhasil menjaga areal hutan mangrove eksisting seluas 15 ha dengan total bibit yang ditanam mencapai 51 ribu bibit mangrove. “KTCM juga terlibat dalam penyediaan bibit mangrove untuk ditanam di Pantai Jono, Desa Lalang dan di Pantai Asahan,”tutup Ende.

Kegiatan turut dihadiri Vice President Smelter Governance & External Communication Fajri Ramadhan, Dandim 022/Asahan Letkol inf Muhammad Bassarewan, dan Ketua KCTM Azizi SH.(red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *