
BATUBARA.Ersyah.com l Berdasarkan Publikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPBGM) Dinas Kesehatan P2KB Batubara, hasil pengukuran balita (0-59 Bulan) per Agustus tahun 2023, penurunan stunting mencapai angka 8,10 %.
Hal ini disampaikan Kadis Kesehatan P2KB Batubara dr Deni Syahputra didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Abdul Fuad Helmy, SKM MKes, Rabu (15/11/23).

Penurunan angka itu di Kabupaten Batubara hingga di angka 8,10 % atau sebanyak 2.379 balita stunting, tiga tahun belakangan ini terus mengalami penurunan.

“Agustus 2022 jumlah balita stunting diangka 16,97% atau sebanyak 4.465 balita stunting, kemudian di Februari 2023 4.072 (15,71%), dan Agustus 2023 ini 2.379 (8,10%),”ujar dr Deni.
Dijelaskan, pada kegiatan Publikasi e-PPBGM Jum’at (3/11/23) lalu di Aula Pertemuan Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Batubara telah dipaparkan capaian yang sudah di kerjakan.
Surveilans gizi berfungsi untuk memberikan informasi keadaan gizi masyarakat dan faktor yang mempengaruhinya secara cepat, akurat, dan berkelanjutan sehingga dapat digunakan untuk menetapkan kebijakan gizi maupun penanggulangan masalah gizi.
“Surveilans melalui aplikasi e-PPGBM dapat diketahui adanya sistem surveilans yang kuat, anak yang kurang gizi maupun stunting dapat memperoleh layanan kesehatan yang dibutuhkannya dengan cepat,”ungkapnya.
Berikut data prevalensi balita stunting per kecamatan di Kabupaten Batubara tahun 2023.
1.Laut Tador 16.90
2.Nibung Hangus 15.36
3.Tanjung Tiram 12.36
4.Air Putih 9.92
5.Sei Balai 9.88
6.Lima Puluh 6.85
7.Datuk Tanah Datar 5.85
8.Talawi 5.08
9.Medang Deras 4.13
10.Lima Puluh Pesisir 4.05
11.Sei Suka 3.24.(mn).
