MEDAN.Ersyah.com l Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) siapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kualitas daya saing Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sumut.
“UMKM memiliki peranan penting terhadap pertumbuhan perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia, khususnya Sumatera Utara. Untuk itu peningkatan daya saing terus menjadi perhatian pemerintah,”ujar Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut Naslindo Sirait, saat memberikan keterangan pers, Selasa (5/12/23) yang difasilitasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Dipenogoro, Nomor 30, Medan.
Naslindo Sirait, strategi yang dimaksud, seperti penguatan legalitas usaha dengan mendorong Koperasi dan UMKM ke sektor formal melalui layanan pendampingan perijinan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap usaha.
Strategi lainnya, penguatan kualitas Koperasi dan UMKM (scale up) melalui inkubator bisnis dan plut entrepreneur learning centre (pelatihan peningkatan kualitas SDM, struktur organisasi, pengelolaan usaha, pemasaran, permodalan, sarana dan prasarana usaha, jaringan bisnis).
“Peningkatan kualitas produk dengan standardisasi melalui kegiatan fasilitasi sertifikasi produk (halal dan HaKi),”katanya.
Naslindo Sirait saat memberikan keterangan didampingi Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Kominfo Sumut Harvina Zuhra mengungkapkan, peningkatan kualitas dan kuantitas produksi melalui kegiatan fasilitasi sarana dan prasarana usaha dan pembangunan rumah produksi bersama, serta leningkatan tampilan/keragaman produk sangat diperlukan dan itu melalui layanan rumah kemasan.
“Kita juga menyiapkan strategi akselerasi percepatan dukungan Koperasi dan UMKM Go Digital melalui layanan #GoDigital PLUT (manajemen media sosial, lab foto & video untuk pembuatan konten iklan & endorsement). Dukungan pemasaran melalui event expo (dalam dan luar negeri). Peningkatan visibility produk Koperasi dan UMKM melalui kemitraan usaha besar dan regulasi kemitraan dengan stakeholder usaha,”papar Naslindo Sirait.
Selain itu lanjut Naslindo Sirait, peningkatan kelembagaan UMKM menjadi usaha koperasi melalui fasilitasi koperasi sektor riil, serta peningkatan akses pembiayaan dan permodalan melalui kerja sama dengan lembaga pembiayaan dan permodalan.
Strategi tersebut sudah dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Sumut. Startegi itu, kata dia, kualitas Koperasi dan UMKM di Sumut bisa ‘naik kelas’ seiring dengan adanya sejumlah tantangan yang dihadapi.
“Saat ini, jumlah koperasi di Sumut tercatat 13.208 unit, sebanyak 41% koperasi yang aktif. Jumlah UMKM di Sumut yang terdata dari Portal Satu Data BAPPENAS tahun 2021 sebanyak 1.712.091 yang terdiri dari usaha skala mikro 68%, kecil 18% dan menengah 13%.
Untuk meningkatkan kualitas daya saing UMKM ini maka diperlukan sinergi dari semua stakeholder, sehingga terbentuk ekosistem usaha yang sehat.
“Misalnya, dari pemerintah terkait regulasi, perizinan, fasilitasi, edukasi, perguruan tinggi terakit edukasi dan pemagangan. Masalah permodalan dan pembiayaan ada di perbankan. Begitupula dengan BUMN, BUMD, swasta, serta LSM,”terang Naslindo Sirait.(red01/RH)