
BINJAI.Ersyah.com l Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus mendorong pengetahuan masyarakat tentang kandungan gizi dan manfaat ikan, semakin baik, sehingga menumbuhkan kreativitas dalam mengolah ikan untuk perbaikan gizi keluarga dan masyarakat.
“Provinsi Sumut terus perluas kampanye makan ikan. Ini juga target prevalensi stunting 14%,”ujar Pejabat Gubenur Sumut Hassanudin saat menghadiri Hari Makan Ikan, Kamis (14/12/23) di Rumah Pangan di Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai.

Hassanudin yang hadir bersama Pejabat Ketua TP PKK Sumut Dessy Hassanudin mengatakan, penurunan stunting merupakan kolaborasi tanggung jawab bersama. Tanggung jawab moral dan kepedulian semua pihak, untuk menyiapkan generasi cerdas dan sehat untuk Indonesia lebih maju.
“Kita kampanyekan makan ikan ini untuk menekan prevalensi stunting di Sumut, hingga mencapai target prevalensi stunting 14% tahun 2024. Sebelumnya sebesar 21,1%,”katanya.
Hassanudin, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi ikut mengadakan kegiatan Hari Makan Ikan, guna mengedukasi pentingnya mengkonsumsi ikan dalam mencegah stunting. Selain itu, berpesan kepada ibu-ibu, agar dapat menyediakan menu berbahan ikan dalam setiap makanan di keluarganya masing-masing.
“Saya titip ke ibu-ibu, kita siapkan generasi emas Indonesia, khusunya Sumut, agar bonus demografi ini, kita memiiliki generasi emas yang sehat, cerdas,”pinta Hassanudin.
Walikota Binjai Amir Hamzah mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah Kota Binjai sebagai tuan rumah Hari Makan Ikan kolaborasi antara PKK Sumut, Dinas Kelautan Sumut, Dinas Kesehatan Sumut, serta stakeholder lainnya.
Amir Hamzah menyebut, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), tahun 2021 stunting di Kota Binjai berada diangka 21,7% dan tahun 2022 sekitar 18,7%. ” Tahun 2021 prevalansi stunting di Kota Binjai 21,7 %, waktu itu kami masih zona kuning. Namun di tahun 2022 stuntingnya turun 18,7 %. Kami masuk zona hijau. Artinya ada penurunan 3% dalam kurun waktu 1 tahun,” jelasnya
Selain itu dalam penurunan angka stunting, Pemko Binjai meluncurkan Program Binjai Smoting (Semangat Menuju Zero Stunting) melalui implementasi gerakan bapak asuh bagi Balita stunting dan keluarga risiko stunting.
“Semua stakeholder dan donatur bersama Pemko Binjai ada program makan bagi anak-anak stunting dan keluarga risiko stunting di seluruh kecamatan Binjai. Kami datangi rumah orang tua yang anaknya stunting. Kalau kami bilang di sini keroyokan. Jadi saya optimis angka stunting di Kota Binjai dapat ditekan di bawah 14% pada tahun 2024 agar berhasil menciptakan generasi berkualitas emas dan menikmati bonus demografi pada tahun 2045,”papanya.
Head of Regulatory and Government Affairs eFishery Luciana Dita Chandra Murni mengatakan, eFishery hadir di Sumut untuk ikut mencegah stunting dan ikut mencerdaskan anak bangsa. Karena dengan mengkonsumsi ikan yang kaya protein pastinya akan memberikan kesehatan dan kecerdasan bagi anak-anak dan orang dewasa.
“eFishery hadir ingin berkolaborasi dengan semua stake holder di Sumut. Dihulunya kita menyejahterakan petambak ikan dan udang, di hilirnya kita mencerdaskan anak-anak bangsa. Ketika negara sudah maju, kita harus menyiapakan generasi cerdas, sehat dan tahan banting. Jadi eFishery dan Pemprov Sumut berkolaborasi ingin menyiapkan generasi emas Indonesia,” harapnya.
Dijelaskan secara umum, eFishery adalah sebuah perusahaan rintisan bersama para pembudidaya ikan dan udang dalam meningkatkan hasil panen melalui adopsi teknologi. Saat ini ada 10.000 petambak eFishery di Sumut dan 150 eFisheryPoint.(red01/MY)
