Dimusrenbang Zona Pantai Timur,Pj Gubernur Sampaikan Isu Strategis Sumut 

Pejabat Gubernur Sumut Hassanudin saat menyampaikan arahan pada pra Musrenbang RKPD Sumut tahun 2025, zona Pantai Timur.

ASAHAN.Ersyah.com l Di Pra Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tahun 2025, Zona Pantai Timur, Pejabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin sampaikan berbagai isu strategis pembangunan Sumut.

Isu strategis yang disampaikan terkait hilirisasi industri pengolahan, kemiskinan, ketimpangan, urbanisasi, pengangguran, kewirausahaan dan pengembangan UKM, pemukiman kumuh, daya dukung dan tata ruang, pemenuhan kebutuan dasar seperti sanitasi dan air bersih.

iklan

iklan

Kemudian, terbangunnya ruas Tol Tebingtinggi-Indrapura-Limapuluh,  dengan harapan ke depan akan terbangun Tol Rantau Parapat menyambung ke Tol Riau. Selain itu ruas Tol Medan-Binjai-Stabat, yang terbangun sampai ke Langsa dan Aceh. Maka wilayah Pantai Timur akan terhubung dan menjadi pintu masuk arus barang dan orang, dari Provinsi Riau dan Aceh.

iklan

“Pra Musrenbang ini dilakukan agar setiap daerah yang ada di Pantai Timur untuk melakukan penajaman, penyelarasan dan klarifikasi setiap perencanaan yang dibuat. Ini harus kita diskusikan untuk dapat dirumuskan dalam program pembangunan masing-masing daerah diwilayah Pantai Timur,”kata Hassanudin, Selasa (20/2/2024) di Aula Melati, Kantor Bupati Asahan.

Untuk hilirisasi industri pengolahan dan sejumlah ruas jalan tol, ini juga menjadi isu strategis.

“Kita harus dapat memanfaatkan keuntungan lokasi ini dengan keberadaan infrastruktur jalan, keberadaan Pelabuhan Kualatanjung dan Belawan. Harapannya dapat menarik arus pergerakan barang dari Aceh dan Riau ke Sumatera Utara, sekaligus menjadi peluang menawarkan untuk berinvestasi, sehingga akan terbangun pusat-pusat aglomerasi,”ujarnya.

Hassanudin, iklim investasi harus tercipta kondusif dengan upaya memberikan upah buruh yang kompetitif, ongkos angkut yang murah, harga dan sewa tanah yang murah, bila dibandingkan provinsi lain. Jadi hal-hal seperti ini mampu menaikkan daya saing Provinsi Sumut dibandingkan provinsi lain.

Menjawab persoalan di atas, penyusunan RKPD 2025 difokuskan pada empat isu utama yakni pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi inklusif dan pemerataan pembangunan, pembangunan infrastruktur dasar yang berkualitas, serta peningkatan tata kelola pemerintahan yang berkualitas dan inovastif.

Dalam Pra Musrenbang dihadiri kepala daerah seperti, Bupati Asahan Surya, Pj Bupati Langkat Muhammad Faisal Hasrimy, Bupati Deliserdang Muhammad Ali Yusuf Siregar, Bupati Sergai Darma Wijaya, Pj Bupati Batubara Nizhamul, Bupati Labura Hendriyanto Sitorus, Plt Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar, Bupati Labusel Edimin, Walikota Binjai Amir Hamzah, Pj Walikota Tebingtinggi Syarmadani, Walikota Tanjungbalai Waris Tholib, Walikota Medan Bobby Nasution, seluruh pimpinan OPD Sumut, dan peserta musrenbang.

Bupati Asahan Surya menyampaikan, pelaksanaan roda pemerintahan Kabupaten Asahan turut menyukseskan pembanunan Provinsi Sumut dengan memedomani 10 program prioritas, yang tertuang pada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2021 tentang RPJMD Kabupaten Asahan.

Dia menyebutkan, kesepuluh program tersebut yakni program digitalisasi birokrasi, Sumber Daya Manusia (SDM) tangguh, ekonomi mandiri, Asahan Sehat, Asahan Cerdas, infrastruktur yang kuat, Asahan Religius, lingkunngan berbasis partisipatif, Asahan Go Wisata, Asahan perang Covid-19 yang saat ini dinyatakan sudah berakhir.

“Saya mengharapkan kolaborasi dan dukungan Pemerintah provinsi Sumut untuk mewujudkan masyarakat Asahan yang religius dan berkarakter,” pungkasnya.(red01/Ag)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *