TANJUNGBALAI.Ersyah.com l Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin resmikan Alun-alun Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah di Jalan Pahlawan, Kelurahan Pantai Burung, Kota Tanjungbalai, Rabu (21/2/2024).
“Ini pengalaman saya pertama kalinya ke Kota Tanjungbalai. Program dari Provinsi Sumut membangun desa, menata kota. Penerapan dari program tersebut adalah melalui penyediaan ruang publik berbentuk alun-alun yang dapat diakses semua lapisan masyarakat dengan aman dan nyaman,”kata Hassanudin.
Alun-alun yang berada di tengah kota itu diharapkan tidak hanya difungsikan sebagai ruang publik (public space), tapi juga ruang terbuka hijau (RTH). Komitmen dari Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai mengalokasikan APBD untuk pemeliharaan rutin alun-alun, dan berharap seluruh masyarakat Kota Tanjungbalai agar alun-alun ini dapat dijaga kebersihannya dan digunakan untuk hal-hal positif.
“Ini bukan hanya sebagai public space, tapi juga sebagai ruang terbuka hijau bagi kota yang kita cintai ini,”pinta Hassanudin.
Dijelaskan, pembangunan alun-alun Kota Tanjungbalai menggunakan APBD Pemprov Sumut, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai tempat bermain, berwisata, rekreasi dengan kualitas lingkungan yang sehat, serta kebutuhan suasana kehidupan yang nyaman, aman dan tentram.
“Alun-alun ini berperan dalam mendefinisikan karakter dan sebagai aset bagi suatu kota. Ukuran sebuah kota dapat ditemukan kualitas ruang publik yang dimiliki,”sebut Hassanudin.
Alun-alun Kota Tanjungbalai dibangun pada tahun 2023 menggunakan dana APBD Provinsi. Bangunannya dirancang sebagai ikon atau simbol kota untuk memperkuat ikon Kota Tanjungbalai yang berbudaya,modern dan inklusif.
“Saya berharap ini dapat memberikan manfaat dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat disini. Karena Pemprov Sumut menyerahkan hasil pembangunan ini kepada masyarakat Kota Tanjungbalai, melalui pemerintah kota agar dapat difungsikan dan dirawat dengan baik,”ujarnya.
Sementara itu, Walikota Tanjungbalai Waris Tholib menyampaikan, alun-alun ini dulunya bernama Lapangan Pasir. Lapangan ini menjadi ikon Kota Tanjungbalai dengan dibangunnya ikon kerang.
“Kota Tanjungbalai ini dikenal dengan sebutan kota ‘korang’ atau kerang. Alun-alun ini menjadi salah satu tempat pertumbuhan ekonomi UMKM. Ada dibangun replika istana Indra Sakti, Tugu Kerang, billboard, kios untuk UMKM,”ucapnya.
Waris Tholib menyebutkan, Kota Tanjungbalai berusia 403 tahun dan dikenal dengan kota ulama. Di hadapan Pj Gubernur dan sejumlah pimpinan OPD Sumut, ia memaparkan belum ada pembangunan pondok pesantren dan Lapangan Merdeka.
Karenanya, diajak masyarakat membangun pondok pesantren dan telah menyiapkan lahan 5 hektare untuk pembangunan Lapangan Merdeka.
“Ini untuk mewujudkan Kota Tanjungbalai dengan santri beriman, bertakwa, program satu rumah penghafal Alquran menuju Tanjungbalai bersih, berprestasi, religius, indah, dan harmonis,”tutupnya.(red01/Ag)