Pj Gubernur Sebut Pluralisme Sebagai Kekayaan Sumut

iklan
Pejabat Gubernur Sumut Hassanudin saat menghadiri perayaan Vaisakhi bersama umat Sikh di Gurdwara Sri Guru Nanak Dev Ji.(Foto.Diskominfo Sumut)

MEDAN.Ersyah.com l Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin menghadiri perayaan Vaisakhi bersama umat Sikh di Gurdwara Sri Guru Nanak Dev Ji, di Jalan Teuku Umar No.14 – 16 Medan, Sabtu (13/4). Di kesempatan itu, Hassanudin mengatakan bahwa pluralisme adalah kekayaan yang dimiliki Sumut.

“Selain kekayaan alam, Sumatera Utara juga memiliki kekayaan, suku dan etnis. Pluralisme ini adalah kekayaan kita,” kata Hassanudin.

iklan

Untuk itu, lanjut Hassanudin, seluruh pihak harus menjaga persatuan dan kesatuan. Karena dengan terwujudnya kondusivitas dan kerukunan di tengah masyarakat menjadi salah satu syarat bagi percepatan pembangunan.

iklan

“Pemerintah Provinsi Sumut sangat berkepentingan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat dari berbagai keyakinan terus memupuk komitmen kebangsaan agar terjalin persatuan dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Untuk Indonesia emas 2045, ” tegasnya.

Hassanudin juga mengajak seluruh umat Sikh mengamalkan nilai-nilai yang diperjuangkan sebagai kebenaran spiritual agar tidak kehilangan jati diri.

“Pegang teguh nilai-nilai yang kita yakini sebagai kebenaran spiritual yang merupakan pondasi kehidupan kita, agar kita tidak terikut arus dan kehilangan jati diri, ” ujar Pj Gubernur.

Vaisakhi adalah hari raya bagi umat Sikh dan peristiwa penting dalam sejarah Sikhisme, karena pada Hari Vaisakhi di tahun 1699, Guru Sikh ke-10, Gobind Singh meletakkan khalsa sebagai visi keagamaan umat Sikh. Bagi umat Sikh yang telah bermigrasi keluar dari India, Vaisakhi biasanya dirayakan pada 13 April.

Ketua Perkumpulan Sosial Guru Nanak Medan Sardar Manishwar Singh mengatakan umat Sikh di Sumatera Utara berjumlah enam ribu orang dari sekitar sepuluh ribu orang di seluruh Indonesia. Menurut keterangannya juga diketahui bahwa di Sumut terdapat tujuh Gurdwara (rumah ibadah umat Sikh), dan empat diantaranya berada di Kota Medan.

“Walaupun kami minoritas, tapi kami punya ciri khas sehingga mudah dikenali. Dari memakai sorban, dan memelihara ternak yang dititipkan Tuhan kepada kami, ” ujar Manishwar Singh.

Manishwar Singh juga mengatakan bahwa agama Sikh merupakan agama terbesar keenam di dunia, walaupun penganutnya hanya 30 juta orang. Agama Sikh berpusat di Punjab India Utara. Penganut Sikh mulai menyebar keluar India pada akhir abad 19 hingga awal abad 20. Di Asia Tenggara penganut Sikh banyak tersebar di Singapura dan Malaysia.

Hadir Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumut Surya, Ketua PHDI Medan Subemthiren, Para Giani, Ketua Perkumpulan Sosial Guru Nanak Medan Sardar Manishwar Singh dan Sevadar Amrick Singh.(red01/RH)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *