Pj Gubernur Sumut Harapkan Penurunan Stunting Maksimal Hingga Oktober

Pejabat Gubernur Sumut Hassanudin saat rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting.(Foto. Diskominfo Sumut)

MEDAN.Ersyah.com l Pj Gubernur Sumut Hassanudin memimpin rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS),Selasa (21/5/2024) di Hotel Santika, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan.

Kegiatan itu turut dihadiri,Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho, Kepala Bappelitbang Alfi Syahrizal, Kepala Dinas Perindag ESDM Mulyadi. Inspektur Provinsi Sumut Lasro Marbun dan Kepala OPD Pemprov Sumut lainnya, perangkat daerah Pemprov Sumut, BKKBN dan akademisi.

Hassanudin menyampaikan,tahun 2023 lalu, prevalensi stunting Sumut sudah berada pada angka 18,9%. Karenanya diharapkan prevalensi stunting Sumut tahun 2024 bisa terus menurun hingga mencapai angka satu digit.

iklan

Dilakukan evaluasi aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM) untuk menentukan capaian, baik untuk level nasional, provinsi maupun kabupaten/kota.

“Nantinya data SKI dan E-PPBGM akan saling berkonfirmasi. Harapannya tentu dapat diwujudkan dengan upaya-upaya percepatan penurunan stunting yang maksimal hingga Oktober 2024 nanti,”ujar Hassanudin.

Hassanudin mengimbau masyarakat untuk datang ke Posyandu agar bayinya diukur atau ditimbang.

“Dengan catatan 100% (balita) diukur, kalau tidak hadir ke Posyandu, maka saya minta untuk jemput bola,”kata Hassanudin.

Ia juga meminta agar setiap desa bisa dipastikan telah mendapat informasi yang jelas mengenai jadwal dan prosedur penimbangan serentak yang akan diadakan pada Juni 2024.

“Mari kita libatkan semua Posyandu dan pastikan mereka memiliki peralatan yang memadai dan berfungsi dengan baik seperti, timbangan, alat ukur tinggi badan dan buku pencatatan. Partisipasi kader Posyandu dan masyarakat kunci keberhasilan kegiatan ini, agar data bisa mengandung akurasi dan dapat dipertanggungjawabkan,”ucapnya.

Hassanudin, semua langkah akan dapat dilakukan dengan data yang tepat. Sehingga percepatan penurunan stunting dapat tercapai, karena data merupakan dasar untuk menentukan intervensi penurunan stunting.

“Berangkat dari data yang akurat dan langkah-langkah terkoordinasi, maka kita tahu diagnosa permasalahan, setelah itu kita juga akan tahu bagaimana terapinya. Saya yakin kita dapat mempercepat penurunan stunting di Provinsi Sumatera Utara,”tukas  Hassanudin.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho optimis target prevalensi stunting Sumut 14% tercapai.

“Kita yakin dan optimis bisa 14%. Jika kita terus sama-sama bekerja, untuk anggaran kita juga bisa mengeksplore dana dana CSR atau swasta,tidak hanya menggunakan APBD saja,”ungkapnya.

TPPS Sumut diharapkan terus bersama-sama dan bergotong royong melakukan berbagai upaya penurunan stunting, serta melaksanakan 10 rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting Indonesia (RAN PASTI) sesuai amanat Kemendagri.

Diantaranya,memastikan pendataan seluruh ibu hamil dan balita yang ada didaerahnya untuk sasaran, memastikan seluruh ibu hamil dan Balita datang ke Posyandu.Memastikan penimbangan dan pengukuran menggunakan alat antropometri terstandar, memastikan intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah gizi dan lainnya.

Sesuai dengan RPJMN 2020-2024, prevalensi stunting nasional ditargetkan sebesar 14% pada tahun 2024.

Menurut Kepala Perwakilan BKKBN Sumut Munawar Ibrahim, waktu yang tersisa untuk mengejar target tersebut tinggal beberapa bulan lagi. Untuk itu, diperlukan upaya esktra untuk percepatan penurunan stunting Sumut.

“Harapannya ketika dilaksanakan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di bulan Oktober 2024 nanti, kita dapat bersama-sama mencapai angka 14%, bahkan di bawah lagi, angka satu digit, kenapa tidak,”tukasnya.(red01/RH)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *