MEDAN.Ersyah.com l Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin menerima kunjungan wawancara dari Dinas Sejarah TNI AD, Rabu (29/5) di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Sumut,Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.
Hadir dalam pertemuan Kabalaklisjarah Disjarahad Kol Cak (K) Siti Kolifah, Sejarawan Gol V/Listiwa Letkol Caj Jeni Akmal, Sejarawan Gol V/Lisbo Letkol Caj Rochim, Kabintaljarahdam I/BB Letkol INF Asep M Nurjawali, dan Kalakjarah Bintaljarahdam I/BB Letkol INF Supriyono
Dalam pertemuan itu Hassanudin sempat bercerita masa kecilnya menjadi anak yatim sejak kelas 3 SD hingga bisa menjadi TNI AD.
“Lulus SMP, uwak saya menyarankan agar masuk SPG,agar bisa mendapat beasiswa atau dibiayai pemerintah.Tapi saya mau SMA. Selesai SMA, uwak saya juga tetap menyarankan kuliah keguruan,”ceritanya
Pria kelahiran 7 September 1965 itupun sempat menerima saran dari sang uwak, untuk melanjutkan pendidikan di keguruan.Di tengah perjalanan, ia merasa tidak cocok dengan jurusan yang diambilnya, hingga akhir memantapkan niatnya untuk mengikuti seleksi akademi militer di Pulau Jawa.
Lolos dan diterima sebagai bakal calon prajurit TNI.
Hassanudin memulai kariernya di Akademi Militer(Akmil) kecabangan Artleri (1989). Dirinya terpilih menjadi lulusan terbaik Susreg XLI tahun 2003, di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Sekoad). Dalam tugasnya sebagai TNI, pernah terlibat pada perang Seroja, Pemberontakan di Aceh, dan Konflik Papua.
Hassanudin memulai karier militernya hingga menjabat sebagai Wakil Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat.
Ia juga pernah menjadi Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan pada 18 November 2020–25 Februari 2022. Hingga akhirnya pada 5 September 2023, jenderal bintang dua itupun dilantik Mendagri Tito Karnavian menjadi Pj Gubernur Sumut, menggantikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Sementara Kabalaklisjarah Disjarahad Kol Cak (K) Siti Kolifah, mengatakan Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad) merupakan Badan Pelaksana Pusat di tingkat Mabes AD, yang berkedudukan langsung di bawah KASAD.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, kata Siti, Disjarahad melaksanakan lima fungsi pembinaan, yakni pembinaan dokumen sejarah, penulisan sejarah, perpustakaan, museum dan monumen, serta tradisi.
“Kehadiran kami hari ini ingin mengetahui pengalaman dari Bapak Hassanudin, dalam meniti karier di kemiliteran, yang pernah menjabat sebagai Pangdam I/BB,”ucapnya.(red01/RH)