SIMALUNGUN.Ersyah.com l Zahra Indarso (19) kontingen asal provinsi Sumatera Utara (Sumut) Finish di peringkat ketiga di kejuaraan Balap Sepeda Road Race PON XXI tahun 2024, Jum’at (13/9/2024).
Anak tukang bengkel sepeda tersebut berhasil naik podium dan mendapatkan peringkat ketiga medali perunggu dengan catatan waktu 01 Jam 18 Menit 42,391 detik.
Selama perlombaan tantangan yang dihadapinya adalah turunan yang sangat dahsyat.
Cabor Balap Sepeda Road Race jangka pendek sejauh 30 km ini, menarik perhatian penonton yang melihatnya.
Zahra berharap agar kedepannya bisa dapat lebih lagi dan sangat bersyukur atas pencapaian yang didapat.
“Hasil kemenangan ini saya persembahkan buat kedua orang tua, pelatih dan terlebih buat masyarakat Sumatera Utara, saya mulai bergabung masuk di Cabor Balap Sepeda ini baru setahun lebih,”kata Zahra.
Bastio selaku pelatih menyebut, Zahra mulai direkrut dari tim. Pertama dari Klub lalu masuk ke ISSI Provinsi Sumatera Utara.
“Alhamdulillah akhirnya Zahra dapat naik podium meraih prestasi dengan peringkat ketiga untuk Sumatera Utara,”sebutnya.
Bastio, prestasi yang didapat sebelum masuk di PON XXI sudah banyak. Mulai dari sepeda dayung dan kriterium di Medan. Zahra baru mendapatkan 2 medali dalam berbagai lomba.
“Alhamdulillah dalam kepengurusan yang di pimpin Bapak Akbar Himawan Buchari, beliau dengan kerja keras bisa menuntun prestasi yang baik. Karena kita sudah 30 tahun ini tidak mendapatkan medali dan baru kali ini kita mendapatkan Medali Perunggu di PON XXI,”ujarnya.
Bastio, target selanjutnya untuk pertandingan besok adalah putra dan putri. Meski target utamanya adalah putra.
“Mudah mudahan besok bisa meraih emas ataupun perak. Karena kita banyak target lagi setelah balap sepeda ini. Kita juga ada di Sepeda BMX ada 2 yaitu BMX Racing dan BMX Freestyle. Mudah mudahan di perlombaan ini kita bisa meraih medali lagi dan kita akan targetkan 3 medali lagi untuk balap sepeda ISSI Sumut,”terangnya.
Suryono selaku orang tua Zahra Indarso bersama istri mengatakan tidak menyangka anaknya bisa naik podium di urutan ketiga.
“Saya liat trek di balapan sepeda Road Race ini anak memang lemah dan gak mungkin bisa menang dalam balapan ini dengan turunan yang begitu tajam. Kalau untuk tanjakan bisa diadu,”ungkapnya. Suryono mengaku sehari-hari membuka bengkel reparasi sepeda umum, bukan sepeda balap di Karang Sari Polonia Medan.
Zahra yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara itu memiliki hobi yang sama dengan orang tua yaitu bersepeda.
Suryono mengungkapkan baru kali ini Zahra mengikuti PON. Ia berharap ke depan semoga anaknya masih bisa terus bersepeda.
“Insyaallah, kedepannya harus bisa meraih emas untuk provinsi Sumatera Utara, motivasinya lebih giat berlatih lagi dan belajar. Apa yang diberi instruksi dari pelatihnya harus diikuti, dijalani dan jangan ego,”ucap Suryono.(red01)