Kematian Tragis di Rokan Hilir, Seorang Petani Diterkam Buaya

Warga saat membelah perut buaya menemukan kepala Yasim.

ROKANHILIR.Ersyah.com l Seorang petani berusia 68 tahun, Yasim, ditemukan tewas setelah diterkam buaya di Dusun Teluk Durian, Kecamatan, Kubu Babussalam, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Kejadian naas ini bermula ketika Yasim pergi memancing pada Kamis malam, 19 September 2024, dan tidak kunjung pulang, membuat keluarganya cemas.

Pada hari kejadian, Yasim berpamitan kepada istrinya, Tukinem, sekitar pukul 09.30 WIB untuk memancing di area sekitar. Jarang terjadi hal buruk di daerah tersebut, Yasim dikenal sebagai sosok yang disiplin dan bertanggung jawab. Ketika malam tiba dan suaminya belum juga pulang, Tukinem mulai merasa cemas dan melaporkan kehilangan tersebut kepada tetangga.

iklan

Sekitar pukul 21.00 Wib, warga setempat mulai melakukan pencarian. Di antara mereka, Sunardi, anak kandung Yasim, berinisiatif untuk mencari di lokasi memancing. Ketika tiba di parit bekoan, mereka menemukan sepeda motor, pakaian, dan gagang pancing yang ditinggalkan oleh Yasim. Penemuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa Yasim mungkin mengalami sesuatu yang buruk.

Tukinem, dalam kesaksiannya, mengungkapkan betapa ia merasa panik saat suaminya tak kunjung pulang. Kesaksian ini mencerminkan rasa khawatir yang dirasakan keluarga dan tetangga.

Amran, ketua RW setempat, juga ikut dalam pencarian. Saat mereka tiba di lokasi, mereka tidak menemukan Yasim. Amran menjelaskan bahwa mereka terus menunggu hingga pagi hari untuk melanjutkan pencarian.

Keesokan harinya, Jum’at (20/9/2024) terdengar suara keras dari dalam air menjadi petunjuk yang membawa warga kembali ke parit. Jarno Leo, ketua RT, menyaksikan saat buaya muncul dengan mayat Yasim di mulutnya.

Warga berhasil melumpuhkan buaya dan mengevakuasinya dari parit bekoan.

Setelah buaya berhasil dilumpuhkan, mayat Yasim berhasil dievakuasi. Namun, semua orang di lokasi terkejut ketika menemukan bahwa kepala Yasim tidak ada. Amran dan beberapa warga lain membantu membelah perut buaya, dan di situlah kepala Yasim ditemukan.

Tim medis dari Puskesmas Rantau Panjang Kiri kemudian melakukan pemeriksaan luar. Mereka mendapati bahwa luka di leher Yasim adalah penyebab utama kematiannya, sesuai dengan yang diindikasikan oleh gigitan buaya. Pihak keluarga menerima hasil pemeriksaan tersebut dan menolak untuk melakukan autopsi lebih lanjut.

Penyidik Polsek Kubu menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan terkait kejadian ini, menegaskan bahwa insiden ini murni kecelakaan tragis.

Kematian Yasim menjadi pengingat akan bahaya yang mengancam warga di sekitar habitat buaya.(red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *