MEDAN.Ersyah.com l Menghadapi beragam tantangan saat ini, penerapan kebijakan berbasis ilmiah menjadi suatu keharusan.
“Ini kunci kebijakan pemerintah menghadiri tantangan perekonomian termasuk di Sumatera Utara (Sumut),”kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, Arief S Trinugroho, pada acara Annual Conference 5th Sumatranomics, Kamis (31/10/2024) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Jalan Balai Kota, Medan.
Menurut Arief, kebijakan yang diambil harus didukung kajian dan riset yang mendalam.
“Tantangan yang ada bisa diselesaikan dengan kebijakan yang berbasis ilmiah. Kami mendorong riset-riset yang implementatif,”ujarnya.
Arief juga mengapresiasi kontribusi Sumatranomics yang telah menghasilkan riset-riset dan dapat diimplementasikan para pengambil kebijakan di Sumatera, khususnya di Sumut. Untuk itu, riset yang dihasilkan dalam konferensi ini semakin beragam dan dapat disesuaikan dengan dinamika yang ada.
“Kami percaya peserta Sumatranomics memiliki potensi luar biasa untuk menjawab tantangan yang dihadapi,”ungkap Arief.
Arief, menghadapi ketidakpastian global, ia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam menyusun berbagai upaya yang diperlukan.
“Upaya bersama kita untuk menghadapi dinamika yang terjadi,”tambanya.
Arief, sumatranomics yang menjadi ajang bagi akademisi dan mahasiswa untuk berinovasi, menerima 171 paper tahun ini. Meski jumlah menurun dari tahun sebelumnya, namun ia optimis berbagai potensi yang ada bisa di capai.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sumut, I Gede Putu Wira Kusuma, mengaku optimis paper yang masuk sangat bisa diimplementasikan pemerintah dalam mengambil kebijakan.
“Paper yang masuk sangat menjanjikan. Kami percaya, jika dikembangkan lebih lanjut, ini dapat meningkatkan perekonomian daerah,”tutup Wira.
Kolaborasi antara riset ilmiah dan kebijakan, diharapkan tantangan perekonomian Sumut dapat diatasi secara efektif.(red01/RH)