
MEDAN.Ersyah.com l Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) memberikan apresiasi terhadap terobosan yang dilakukan Universitas Murni Teguh (UMT) dalam upaya meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi (PT) di Sumut. Salah satu langkah UMT adalah dengan menyediakan program beasiswa bagi masyarakat kurang mampu yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, Effendy Pohan, saat menerima audiensi Rektor UMT, Chandra Situmeang, dan Wakil Rektor I UMT, Seriga Banjarnahor, Selasa (4/2/2025) di ruang kerjanya di Kantor Gubernur Sumut, Medan.

Effendy menjelaskan, meski banyak lulusan SMA/SMK di Sumut yang berminat melanjutkan pendidikan tinggi, salah satu kendala utama yang mereka hadapi adalah keterbatasan ekonomi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), APK PT di Sumut pada tahun 2024 tercatat sebesar 31,63%, yang masih berada di bawah angka nasional sebesar 32,00%.
Karena itu, ia berharap program beasiswa UMT dapat terus disosialisasikan di seluruh cabang Dinas Pendidikan di Sumut.
“Pendikan adalah tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga pihak swasta seperti UMT yang berperan penting. Kami berharap, semangat kolaborasi ini dapat terus berkembang untuk membuka kesempatan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak Sumut,”ungkap Effendy.
Rektor UMT, Chandra Situmeang, menyatakan bahwa UMT berkomitmen untuk berkontribusi dalam meningkatkan APK PT di Sumut. Salah satunya adalah dengan memberikan beasiswa yang cukup besar, mulai dari 25%, 50%, hingga 100% bebas uang kuliah, khusus bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.
“UMT ingin agar APK di Sumut terus meningkat. Kami berharap, setelah lulus dari SMA/SMK, mereka dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sehingga APK kita bisa berada di atas rata-rata nasional,” ujar Chandra.
Chandra juga menjelaskan bahwa untuk mendapatkan beasiswa, calon penerima harus memiliki kemampuan akademik untuk menyelesaikan studi dan tentunya keterbatasan ekonomi yang menjadi prioritas utama.
Turut hadir dalam audiensi tersebut Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Rita Tavip Megawati dan Kepala Badan Kepegawaian Sumut, Aprilla Haslantini Siregar.(red01)
