Diusia 77 Tahun, Sumut Menuju Indonesia Emas 2045

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sumatera Utara, Basarin Yunus Tanjung saat acara dialog Aspirasi Sumut yang digelar RRI Medan.(Foto. Diskominfo Sumut)

MEDAN.Ersyah.com l Memasuki usia ke-77 tahun, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memastikan diri sebagai salah satu motor penggerak utama menuju visi besar Indonesia Emas 2045.

Dengan sumber daya alam melimpah dan populasi lebih dari 15 juta jiwa, Pemprov Sumut di bawah kepemimpinan Muhammad Bobby Afif Nasution– H.Surya terus mendorong transformasi di berbagai sektor.

iklan

Hal ini terungkap dalam Dialog Aspirasi Sumut bertema “Refleksi 77 Tahun Sumut dan Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045”, yang digelar RRI Medan, Senin (14/4/2025).

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Basarin Yunus Tanjung, mewakili Gubernur, menyampaikan bahwa Sumut punya potensi strategis yang bisa dioptimalkan sebagai kekuatan nasional.

“Sumut memiliki kekayaan dari wilayah pantai, dataran tinggi hingga kepulauan. Produk perikanan, pertanian, hortikultura, perkebunan dan UMKM merupakan aset besar yang bisa kita dorong ke level nasional dan global,”ujar Basarin.

Namun, Basarin menekankan tantangan utama ada pada peningkatan kualitas SDM. Dengan rata-rata pendidikan hanya sembilan tahun, peningkatan kompetensi menjadi fokus utama melalui berbagai program akseleratif.

“Quick In Program” jadi salah satu andalan Sumut saat ini,mulai dari penyediaan listrik dan internet untuk sekolah di daerah terpencil, penerapan Universal Health Coverage (UHC), hingga pelatihan tenaga kerja yang lebih adaptif terhadap pasar.

Pemprov Sumut juga tengah memformulasikan ulang visi dan misi daerah melalui RPJMD yang bersifat kolaboratif.

“Kini bukan lagi soal visi-misi Pak Bobby atau Pak Surya, tetapi visi-misi seluruh rakyat Sumut. Kami gandeng akademisi, swasta dan masyarakat luas,” ujarnya.

Dalam sektor infrastruktur, tantangan jalan provinsi sepanjang 3.005 Km pun jadi prioritas. Dengan 30% kondisi jalan masih perlu perbaikan, Sumut berkomitmen menyambungkan akses antar wilayah demi memperkuat konektivitas dan distribusi ekonomi.

Basarin juga menekankan pendekatan kolaboratif dalam pendidikan, kesehatan dan ekonomi, baik antara kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat. Langkah-langkah konkret juga tengah dilakukan untuk menekan inflasi dan memperkecil kesenjangan pendapatan.

“Era terus berubah. Pemerintah yang tidak adaptif pasti tertinggal. Tapi Sumut memilih untuk jadi bagian dari perubahan, menjadi penggerak, bukan sekadar penonton,”tegas Basarin.(RH/red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *