Sumut Pimpin Gerakan Kemandirian Pangan Nasional, Inflasi Turun Tajam

Wakil Gubernur Sumatera Utara, H.Surya saat rapat Sinergi dan Inovasi untuk Swasembada dan Pertumbuhan Inklusif.(Foto. Diskominfo Sumut)

MEDAN.Ersyah.com l Dalam Rapat Koordinasi Wilayah Sumatera yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wakil Gubernur Sumut, H.Surya, menegaskan komitmen penuh untuk meningkatkan produksi pangan lokal guna menjaga kestabilan harga dan ketahanan pangan.

Dengan tema “Sinergi dan Inovasi untuk Swasembada dan Pertumbuhan Inklusif”, forum ini menyoroti pentingnya penguatan rantai pasok pangan di seluruh Sumatera. Surya menyampaikan, sesuai arahan Gubernur Bobby Nasution, Pemprov Sumut mendorong percepatan produksi komoditas kunci seperti beras, hortikultura, dan sayuran sebagai langkah strategis menekan inflasi dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah, khususnya dari Jawa.

iklan

“Sumatera punya potensi surplus pangan, tapi distribusinya belum merata. Kita perlu sinergi kuat untuk mengubah potensi jadi kekuatan nyata,” ujar Surya di hadapan para pejabat tinggi dari Bank Indonesia dan kementerian terkait, Kamis (24/4/2025).

Sumut makin serius mengukuhkan diri sebagai motor kemandirian pangan nasional, dari data terbaru mencatat inflasi Sumut per Maret 2025 hanya 0,68% (month-to-month),jauh lebih rendah dari angka nasional 1,65%. Angka tahunan pun menunjukkan tren positif, dengan inflasi year-on-year di level 0,69% dan kumulatif Januari-Maret hanya 0,11%.

Stabilitas harga dipicu penurunan signifikan pada komoditas strategis seperti cabai, bawang merah, dan minyak goreng,hasil sinergi TPID, distributor, dan produsen.

“Kami dorong tumpang sari sawit-jagung, hilirisasi produk, hingga kerja sama antardaerah untuk menyambung wilayah surplus dan defisit pangan,”terang Surya.

Kepala Perwakilan BI Sumut, Rudy B. Hutabarat menyebutkan, Sumatera sepanjang 2024 berhasil menjaga inflasi rendah, berkat kenaikan luas panen dan dukungan irigasi. Ia juga menekankan pentingnya infrastruktur, distribusi pupuk subsidi, peningkatan kapasitas SDM petani, serta inovasi teknologi dari kampus-kampus lokal.(red01)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *