Seorang Lansia Tewas Tertabrak Kereta BBM di Batubara, Tubuh Terbelah di Rel

Jasad pria lansia saat tim medis memeriksa kondisi tubuh korban yang tertabrak kereta api.(Foto. Humas Pol BB)

BATUBARA.Ersyah.com l Warga digemparkan dengan penemuan jasad seorang pria lanjut usia yang tewas mengenaskan setelah tertabrak kereta api pengangkut bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina, Kamis (19/6/2025) malam.

Kejadian tragis itu sekitar pukul 19.42 Wib di jalur rel kereta api KM 117+900 lintas Kisaran-Belawan, tepatnya di Desa Perkebunan Lima Puluh, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara.

iklan

Korban diketahui bernama Tomy Sihombing (70), warga Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan, kepala terpisah dari tubuh, otak terburai, tangan dan kaki pun terputus.

Informasi dihimpun, kejadian bermula ketika masinis kereta api BBM dengan enam rangkaian ketel mencoba memberikan klakson peringatan keras kepada korban yang berjalan di tengah rel. Namun korban tak mengindahkan peringatan tersebut hingga akhirnya tertabrak kereta dengan kecepatan tinggi.

“Masinis sudah membunyikan klakson berulang kali, tapi korban tetap berjalan di atas rel. Tak bisa dihindari, korban tertabrak dan tubuhnya terpental,”ungkap Ramadhani (30), petugas Polsuska yang menerima laporan dari Kepala Stasiun Lima Puluh, Eko Syahputra.

Ramadhani bersama Ade Suganda (28), seorang petugas keamanan setempat, langsung menuju lokasi dan menemukan tubuh korban dalam kondisi terpisah-pisah. Keduanya kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

Kapolsek Lima Puluh, AKP Tukkar Lungun Simamora, membenarkan peristiwa tersebut dan menyebutkan pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) usai menerima laporan.

“Korban dipastikan meninggal dunia di tempat dengan luka parah. Saat ini, jenazah sudah dievakuasi dan kami terus lakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti alasan korban berjalan di rel malam hari. Dugaan sementara korban tidak menyadari kehadiran kereta karena faktor usia atau gangguan pendengaran.(mn)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *